Kejawen.id – Salah satu suku di Indonesia yang dikenal dengan seni tato rajah kebal di tubuhnya yaitu suku Dayak. Namun, tato saat ini menjadi salah satu seni yang banyak orang menyukainya, tidak hanya di suku Dayak saja, di daerah-daerah lainnya juga banyak.
Mengapa tato rajah kebal saat ini banyak disukai oleh banyak orang? Karena tato rajah dipercaya memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Tidak hanya sebagai seni saja, namun dapat dijadikan suatu rajah yang bisa memberikan energi kekuatan pada tubuh.
Tato rajah kebal juga berbeda apabila dibandingkan dengan tato modern saat ini. Kebanyakan dari mereka mempergunakan alat tradisional seperti duri pohon jeruk atau bambu sebagai mata jarum tato. Selain itu, tinta tato pun hanya mempergunakan jelaga yang dicampur madu agar lebih liar.
Sebenarnya tato rajah kebal sudah ada dari zaman dahulu dan turun-temurun dari salah satu warisan nenek moyang kita. Nah, untuk mengenai tulisan rajah apa saja kegunaan dan manfaatnya, ada baiknya simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, karena kami akan membahas mulai dari pengertian, jenis motif tato rajah dan artinya.
Daftar Isi
Tato Rajah Adalah
Tato rajah adalah sebuah bentuk tulisan atau gambar bermakna, di mana dalam tato rajah kebal itu sendiri mengandung perjanjian dengan sang pencipta. Tato juga tidak boleh asal dibuat, dan yang membuat tato pun tidak boleh sembarangan orang. Karena tato rajah hanya boleh dimiliki oleh orang-orang tertentu saja.
Adapun salah satu ciri orang bisa di tato adalah orang tersebut memiliki nazar atau janji kepada Tuhan yang tujuan dan keinginannya telah tercapai. Hal ini dilakukan agar menjadi sebuah pengingat serta kebesaran Tuhan. Selain itu, kebanyakan orang menginginkan tato rajah kebal yaitu seseorang ketika mendalami ilmu kebatinan.
Di Indonesia sendiri memiliki banyak suku menggunakan tato rajah untuk hal-hal demikian. Salah satunya suku Dayak, maka tak heran kalau melihat sekujur tubuh pria dan wanita Dayak berlukiskan tato. Bagi suku Dayak, toto itu seperti pakaian, bahkan keberadaannya merupakan salah satu bentuk identitas seseorang.
Selain itu, seni rajah tato yang mereka pakai sama sekali jauh dari kata modern. Karena tinta tato itu berasal dari arang kayu atau bekas pembakaran sudah dihaluskan dan dicampur dengan perasan tebu. Kebanyakan dari mereka merajah tubuhnya mulai dari mata kaki, jari, dada rusuk, leher bahkan hingga di wajah.
Orang Dayak juga percaya, tato rajah merupakan pancaran roh dari kehidupan mereka. Tentu, ragam dan motif tato dilukis pada tubuh tidak sembarang. Tato di suku Dayak disebut sebagai titi atau tiktik, yakni identitas. Nah, selayaknya identitas pada tato yang tertera gambar mulai dari tanah asal, status sosial, dan seberapa hebat seorang pemburu.
Jenis Motif Tato Rajah Kebal dan Artinya
Seperti sudah disinggung di awal tato rajah di Indonesia sendiri merupakan sebagai bentuk identitas seseorang. Sebagian dari mereka juga beranggapan, tato menjadi sebuah simbol filosofis spiritual tentang kedewasaan dan jalan kebenaran.
Nah, di Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki adat, budaya, kesenian, dan tradisi-tradisi. Salah satunya adalah seni tato yang hingga saat ini masih banyak orang melukis tubuhnya sebagai bentuk kesenian. Berikut beberapa jenis tato rajah kebal dan artinya:
1. Tato Salampang Mata Andau
Tato rajah salampang mata andau merupakan jenis tato dibuat di betis kaki, tato rajah tersebut sering dijumpai kebanyakan warga suku Dayak. Tata salampang menjadi simbol tombak matahari bagi masyarakat Dayak saat menginjak usia dewasa. Selain itu, jenis tato tersebut bisa diartikan sebagai lambang kebal kehidupan atau biasa warga Dayak menyebutnya “Supaya kaum laki laki mampu bekerja keras dalam mengarungi kehidupan ini“.
2. Tato Motif Bunga Terung
Motif tato rajah bunga terung biasanya digambar di pundak para pemuda. Motif tato rajah bunga terung melambangkan lelaki kebal atau pekerja keras bagi keluarga. Tato ini berbentuk seperti bunga jenis sayuran terung, memiliki bentuk melingkar dan merupakan simbol kekuatan bagi kaum pria.
3. Tato Motif Mata Pancing
Motif tato rajah kebal mata pancing atau kail biasanya dipakai para pesilat atau jawara kampung, tabib atau dukun adat. Tato rajah ini bentuknya unik yakni melengkung panjang ujungnya meruncing, hampir sama dengan kail mata pancing bagi masyarakat umum. Tato rajah ini memiliki filosofi tentang menggambarkan kekuatan dan bisa menarik penyakit dari tubuh seseorang, serta mempunyai jiwa sebagai seorang kesatria.
4. Tato Motif Ukir Rekong
Tato rajah ukir rekong biasanya tergambar di setiap leher seseorang, bentuknya seperti ukiran berwarna hitam melingkar di sekeliling leher mereka. Fungsi tato ukir rekong adalah agar selalu kebal dan dijauhkan dari keganasan atau kelompok Tegulan. Di mana Tegulan merupakan sebuah kelompok prajurit yang bertugas memenggal kepala musuh pada zaman dahulu.
5. Tato Motif Pemenggal Kepala
Motif tato rajah kebal hanya berupa selarik garis hitam di setiap buku jari kaum pemuda. Tato rajah ini melambangkan satsusnya sebagai prajurit utama yang berhak memenggal kepala setiap musuhnya datang. Selain itu, khususnya di Dayak tidak sembarang pemuda menyandang motif tato tersebut. Sebab, hanya bagi mereka yang tangguh dan memperoleh persetujuan dari ketua adat.
Zaman dahulu, Dayak memang kerap berperang antar suku dan saling merebut wilayah kekuasaan. Di mana suku pemenang akan memenggal prajurit lawan sebagai simbol kekuasaannya. Keberadaan terakhir para kaum Tegulan sempat terlihat saat terjadi konflik rasial di Sampit, Kalimantan Tengah beberapa puluh tahun silam.
6. Tato Motif Alam Kalimantan
Motif tato rajah alam sedikit berbeda dengan tato jenis lainnya, karena tato ini menggambarkan tentang keanekaragaman hayati di wilayah Kalimantan. Di mana para leluhur berusaha memvisualkan berbagai corak seperti Salampang Mata Andau atau tombak matahari, buah andu, buah terung, burung enggang, dan kalajengking. Selain itu, tato ini memiliki persamaan yakni selalu didominasi dengan warna hitam.
Manfaat Tato Rajah Kebal
Dalam pembuatan tato rajah, sang pembuatnya juga menentukan motif desain yang dibutuhkan setelah membaca aura orang yang ingin di tato. Pada umumnya penempatan tato rajah kebal biasanya di punggung dan dada. Namun, bagi orang buddha kebanyakan tato rajah berada di kepala, karena dipercaya semakin dekat dengan kepala, maka semakin banyak kekuatan dimilikinya.
Hal tersebut sudah ada dari turun-temurun, pembuatan tato rajah menggunakan duri bambu atau batang logam serta dipertajam untuk memasukkan tinta ke dalam kulit dengan tusukan cepat. Sehingga prosesnya tidak menyimpang dari adat tradisional, sehingga di situlah letak penguasaannya.
Jadi dari situlah hingga saat ini tato rajah dianggap suci dan digilai banyak orang. Tato rajah kebal juga dapat memberi kekuatan super pada tubuh, dipercaya memiliki kekuatan gaib di dalam tulisan atau gambar tato tersebut. Sehingga diyakini bisa melindungi dari berbagai macam ancaman gaib atau bahkan hingga serangan ke fisik.
Kesimpulan
Itulah pembahasan tentang rajah tato kebal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Jadi tato bukan hanya sebagai seni, melainkan tato menjadi sebuah simbol filosofis spiritual tentang kedewasaan dan jalan kebenaran.