Pantangan Ilmu Al Hikmah Agar Bermanfaat dan Cara Mengetes

Kejawen.id – Sebagaimana diketahui, bagi umat Muslim memang wajib untuk menuntut ilmu Al Hikmah. Karena ilmu Al Hikmah bisa mempermudah segala urusan dalam kehidupannya sehari-hari, namun ilmu tersebut juga memiliki pantangan – pantanganya.

Selain itu, ilmu Al Hikmah merupakan ilmu suci yang memiliki syarat atau cara tertentu. Maka, tidak benar apabila ada yang mengatakan bahwa ilmu Al Hikmah itu tidak mempunyai pantangan atau cara.

Oleh karena itu, sebelum kalian mempelajari ilmu Al Hikmah agar bermanfaat ada baiknya perhatikan terlebih dahulu apa saja pantangan tersebut. Sehingga nanti kalian tidak terjadi kekeliruan maupun kesalahan dalam menuntut ilmu ini.

Maka dari itu, buat kalian di luar sana belum mengetahui apa saja pantangan dan cara mengetes maupun ketika hendak mempelajari ilmu Al Hikmah. Ada baiknya simak pembahasan artikel di bawah ini sampai selesai agar bisa kalian praktikan sendiri nantinya.

Apa Itu Ilmu Al Hikmah?

Seperti diketahui, ilmu Al Hikmah merupakan salah satu pengetahuan tentang Al-Qur’an dan Hadis melalui kebaikan untuk bisa melampaui batas syariat hingga menembus titik hakikat serta makrifat. Melalui ilmu Al Hikmah, seseorang nantinya akan menjadi pribadi yang arif dan cerdas.

Hal tersebut juga tertuang dalam Surat Al Baqarah ayat 269 dan Allah memberikan hikmahnya kepada orang-orang yang dikehendakinya.

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya: Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

Maka dari itu, sebagai umat Muslim sudah seharusnya untuk mempelajari ilmu Al Hikmah. Sebab, kebanyakan hal dalam hidup menjadi berantakan serta salah kaprah karena seseorang tersebut kehilangan ilmu Al Hikmah.

Selain itu, menurut guru besar Muhammad Quraish Shibab Al Hikmah juga diambil dari kata hakama yang artinya menghalangi. Di mana awal mula kata sama kemudian dibentuklah kata bermakna kendali, yakni sesuatu atau fungsinya mengantarkan kepada hal baik dan menghindarkan hal buruk.

Jadi, ilmu Al Hikmah merupakan suatu proses yang sudah dilalui oleh seseorang dalam hal agama ataupun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Di mana ketika seseorang mengalami kesusahan, maka hikmah diperoleh adalah akan bisa mengajarkan kita arti kedewasaan dalam mengambil sikap.

Tidak hanya itu, Ibnu Katsir dan Al-Thabari, Syeikh Al-Mufassirin atau lebih dikenal sebagai pra ahli tafsir. Bahwa beliau kemudian menyimpulkan semua pendapat para ulama atas kata ini, meski dengan ulasan berbeda-beda tetapi pada dasarnya sama. Bahwa kata Al Hikmah merupakan Al-Ishabah Fi Al-Umuri.

Sedangkan, Al Hikmah menurut Imam Al-Jurjani mengatakan seperti yang tertuang di dalam kitabnya yaitu Al-Ta’rifat.

الحكمة هي علم يبحث فيه عن حقاءق الاشياء على ما هي عليه في الوجود بقدر الطاقة البشرية

Artinya: Al-Hikmah adalah ilmu yang membahas di dalamnya tentang hakikat-hakikat sesuatu terhadap yang dialami dengan kadar kemampuan manusia.

Pantangan Ilmu Al Hikmah

Nah, berbicara tentang pantangan ilmu Al Hikmah sebenarnya mudah untuk dipahami. Seperti contoh, di mana ketika seseorang menginginkan agar dirinya memperoleh kesehatan, maka setidaknya ada hal yang harus di jaga, yakni pola pikir, pola makan, dan bisa menghindari setiap pantangan-pantangan tersebut.

Dengan demikian pula seorang dokter saat memberikan saran kepada pasien untuk kesembuhan. Maka, dokter tersebut akan menyederhanakan apa yang ia pahami supaya pasien menangkap dengan baik. Nah, hal sederhana itulah sama dengan penuntut ilmu Al Hikmah.

Selanjutnya ketika seseorang ingin menuntut ilmu, maka sudah sepantasnya juga mendalami terlebih dahulu apa pantangan dari Al Hikmah itu sendiri. Seperti diri seseorang Thalibul Ilmi, yakni harus menjaga hati, pola pikir, serta menghindari setiap pantangan-pantangan yang menyebabkan ilmu seorang itu bisa hilang atau berantakan.

Oleh sebab itu, selayaknya seseorang menjaga kesehatannya dengan berbagai macam cara, maka sebaliknya pula dengan seseorang penuntut ilmu Al Hikmah. Hal tersebut juga memiliki tujuan yaitu agar ilmu yang diperoleh bisa sesuai target dan tentunya mendapat Ridho Allah SWT sampai mampu mendatangkan kebaikan.

Sebab, sejatinya ilmu Al Hikmah bukan hanya tentang sesuatu harus di hafal serta bukan pula tentang doa-doa harus dibaca. Tetapi tentang segala pantangan atau juga larangan harus segera ditinggalkan. Jadi pada umumnya, hakikat dari sebuah ilmu adalah ketakwaan, serta merupakan modal utama harus dimiliki oleh seorang ketikan ingin menuntut ilmu Al Hikmah.

Hal tersebut juga tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarahwattaqullah wa yu’allimukumullah berarti bertakwalah kamu sekalian kepada Allah maka Allah lah yang akan mengajari kalian. Dari ayat tersebut bisa kita pahami bahwa pondasi seorang penuntut Al Hikmah adalah bertakwa.

Maka, nantinya ilmu diperoleh tidak akan mencapai puncak keberkahan dari Allah SWT. Seperti halnya pada thalibul ‘ilmi yang sudah lama menuntut ilmu, akan tetapi hafalan hadisnya tidak akan bertambah banyak. Nah, dalam kehidupan penuntut ilmu Al Hikmah terdapat beberapa pantangan harus ditinggalkan, di antaranya seperti:

1. Takabur (sombong)

Pantangan pertama dari ilmu Al Hikmah adalah kesombongan, karena ilmu tersebut dikatakan juga oleh Al-Qayyim merupakan jenis kesombongan yang lebih parah dari sombong karena jabatan serta harta. Sebab, sifat sombong ini tidak kasat mata serta mempengaruhi diterima atau tidaknya amal kualitas seseorang.

Sehingga, cara agar menghindari hal tersebut yaitu harus meyakini bahwa ilmu dimiliki merupakan semata-mata bentuk pertolongan Allah yang seharusnya membuatnya lebih bersyukur buka malah merasa lebih hebat.

2. Tawadhu (rendah hati)

Pantangan kedua yaitu jangan selalu memproklamirkan ilmu ketika sudah diperoleh. Karena hal ini tidak berarti seorang menyembunyikan ilmunya. Akan tetapi, ketika mendapatkan ilmu Al Hikmah baru dari guru atau alim, maka tidaklah pantas baginya memberitahukan ke orang lain bahwa baru saja mendapatkan ilmu Al Hikmah tersebut. Pantangan Tawadhu ini berkaitan juga dengan pantangan ilmu pertama.

3. Merasa Tidak Memiliki Ilmu

Pantangan ilmu Al Hikmah terakhir yaitu jangan bersikap seperti lalat maupun babi yang hanya mencari serta melihat kesalahan pihak lain tanpa memperhatikan kebaikannya. Adapun maksud tersebut yang harus dilakukan seorang penuntut ilmu Al Hikmah adalah harus tetap besikap adil terhadap kesalahan atau seorang saat menyampaikan ilmu.

Karena dapat terjadi dalam diri bagi penuntut ilmu yaitu merasa dirinya sudah paling benar, sehingga kesalahan yang mungkin tidak sengaja dilakukan oleh gurunya membuatnya merasa pantas untuk menghakimi kesalahannya.

Maka dari itu, sikap baik terhadap guru merupakan menghormati setiap perkataan juga perbuatannya, jika menemukan kesalahan di dalamnya, maka hendaklah memberitahukannya dengan cara baik serta tutur kata lemah lembut. Sebab, keberkahan yang Allah SWT berikan kepada penuntut ilmu salah satunya yaitu berasal dari gurunya.

Cara Mengetes dan Mempelajari Ilmu Al Hikmah

Setelah mengetahui pantangan ilmu Al Hikmah, kalian juga perlu mempelajari ilmu Hikmah tersebut. Sebagaimana diketahui, pantangan ilmu hikmah dapat dipelajari melalui amalan berupa dzikir, tabarruk, menyendiri, membersihkan hati, bersikap bijaksana atau riyadhah tertentu sesuai dengan ulama atau guru.

Selain itu, ilmu Al Hikmah juga memiliki banyak manfaatnya yakni mencakup segala urusan dunia dan akhirat. Sebab, jika mempelajari ilmu Al Hikmah nantinya bisa untuk menyelesaikan berbagai macam masalah kehidupan, membantu kuat dalam mengarungi serta kehidupan yang penuh cobaan.

Pada dasarnya ilmu Al Hikmah ini berbeda dengan ilmu kesaktian para pendekar yang bisa dipamerkan atau disombongkan. Justru pantangan utama dalam mempelajari ilmu Al Hikmah adalah kesombongan serta merasa punya kehebatan.

Jadi untuk cara mengetes dan mempelajari ilmu Al Hikmah yaitu melalui transfer ilmu. Di mana transfer ilmu dimaksud yaitu mempelajari ilmu Al Hikmah dari ahlinya dengan mengandalkan semua indera manusia.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai pantangan ilmu Al Hikmah agar bermanfaat. Ilmu Al Hikmah itu bukan ilmu sembarangan dan tidak mungkin dapat dikuasai oleh orang-orang berniat jahat. Semoga artikel di atas bisa membantu dan menjadi referensi ketika kalian ingin menuntut ilmu Al Hikmah.

Tinggalkan komentar