Kejawen.id – Belakangan ini sebagian orang banyak memperbincangkan kenapa tawajjuh itu dirahasiakan? Sebenarnya maksud dirahasiakan sendiri bukan berarti seseorang tidak boleh mengikuti atau mengetahuinya.
Kenapa dirahasiakan, karena dasarnya tawajjuh adalah pelaksanaan kegiatan kebatinan tidak sembarang orang bisa mengikutinya. Atau dapat di artikan sebagai pertemuan antara seorang murid dengan gurunya untuk bertatap muka sambil mengajarkan dzikir.
Selain itu, tawajjuh dari segi bahasa yaitu menghadap, sedangkan istilah tasawuf berarti pembacaan dzikir oleh guru kepada muridnya. Oleh karena itu, tawajjuh dirahasiakan untuk orang umum terkecuali murid maupun pengikutnya.
Nah, jika kalian ingin mengerti lebih luas tentang tawajjuh yang selama ini dirahasiakan. Maka, agar tidak salah paham ada baiknya simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, karena kami akan membahas mulai dari pengertian, bacaan dan manfaat tawajjuh.
Daftar Isi
Kenapa Tawajjuh Dirahasiakan?
Kenapa tawajjuh dirahasiakan? Karena tawajjuh adalah suatu sistem yang dipraktikkan di suatu agama Sufi untuk menyalurkan energi spiritual dari hati ke hati, lalu dari seorang guru kepada muridnya. Dimana dicontohkan dalam tawajjuh yaitu transmisi oleh guru tersebut mencakup sentuhan fisik (kecuali untuk wanita).
Selain itu, untuk pengungkapan kepada siswa tentang salah satu nama Tuhan dalam Islam yang dikaitkan dengan Latifa. Lalu, siswa melanjutkan praktik melalui dzikir nama Ilahi secara rahasia hingga memfokuskan perhatian pada lokasi Latifa, seperti visualisasi nama, Nabi yang bersangkutan, maupun guru juga ditambahkan.
Tidak hanya itu, tawajjuhan atau tawajjuh adalah majelis dzikir sudah ada pada tarekat. Untuk praktiknya, tawajjuh sendiri dilaksanakan di ruangan tertutup. Hal tersebut bukan tanpa landasan atau dasar, namun hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Hakim, serta hadis Imam bukhari dan Muslim. Berikut hadisnya:
إِغْلاَقُ الْبَابِ وَيَعْضَدُهُ حَدِيْثُ الْحَاكِمِ عَنْ يَعْلَى بْنِ شَدَادٍ قَالَ: بَيْنَمَا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ قَالَ: هَلْ فِيْكُمْ غَرِيْبٌ؟ قُلْنَا: لاَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَأَمَرَ بِغَلْقِ الْبَابِ وَقَالَ: اِرْفَعُوْا أَيْدِيَكُمْ، الْحَدِيْثَ وَأَصْرَحَ مِنْهُ حَدِيْثُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمٍ فِى دُخُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَعْبَةَ حَيْثُ أَمَرَ بِغَلْقِ الْبَابِ حِيْنَ دُخُوْلِهَا عَلَيْهِ وَعَلَى مَنْ مَعَهُ دُوْنَ مَنْ عَدَاهُمْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ الْمُوْجُوْدِيْنَ بِالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَلَفْظُ الْبُخَارِي فِى صَحِيْحِهِ، (تنوير القلوب، ص 521).
Termasuk tata krama berzikir adalah menutup pintu, hal ini dikuatkan melalui Hadis Nabi diriwayatkan Imam Hakim dari Ya’la bin Syadad, suatu ketika aku bersama Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah bertanya: “Apakah di antara kalian ada orang asing?” Aku menjawab: “Tidak wahai Rasulullah”. Maka Nabi memerintahkan untuk menutup pintu serta Beliau bersabda: “Angkatlah tanganmu (berdo’a)”.
Hadis Imam Bukhari serta Muslim sudah memperjelas tentang masuknya Nabi ke dalam Ka’bah sekiranya Nabi memerintahkan menutup pintu ketika masuk Ka’bah, dan orang-orang bersama Nabi bukan orang muslim lain ada di Masjidil Haram (Tanwîr al-Qulûb, halaman: 521).
Bacaan Tawajjuh
Sebagaimana diketahui, bacaan twajjuh memiliki doa bermacam-macam, termasuk salah satunya adalah “Allahumma ba’id baini wa baina khathaa yaaya kamaa baa’adtta bainal masyriqi wal maghribi. Allahumma naqqini minal khathaayaaya kama yunaqqa tstsaubul abyadzu minaddanas Allahummaghsil minal khathaayaaya bil maa’i wa tstsalji wal barad”.
Artinya: Ya Allah, jauhkanlah antara aku hingga kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara tempat terbit matahari dan tempat terbenam matahari. Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan-kesalahanku sebagaimana orang membersihkan kain putih dari kecemaran. Ya Allah, basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, serta air batu sebersih-bersihnya.
Selain itu, terdapat juga seperti bacaan tawajjuh yang dirahasiakan, yakni doa tawajjuh (Iftitah). Doa atau bacaan tawajjuh ini diriwayatkan oleh Ali Ibnu Abi Thalib, seperti para Rasulullah SAW ketika melakukan sholat Tahajud, beliau membaca bacaan tawajjuh seperti berikut.
Wajjahtu Wajhiya
Lilladzi Fatharassamawati Wal-Ardha
Hanifan Musliman Wama Ana Minal Musyrikiin
Innashshalati Wa Nusuki Wa Mah Yaya Wamamati Lillahirabbil Alamin
Lasyarikalahu Wabidza Lika Umirtu Wa Ana Minal Muslimin
Allahumma Antal MalikuLa
Ilahailla Anta Antarabbi Wa Ana ‘Abduka
Dzalamtu Nafshi Wa!taraftu Bi Zanbi
Faghfirli Dzunubi jami’am Fa Innahu La Yaghffiru Dzuniba Illa Anta
Wahdini Li Ahsanil Akhla’i Fa Innahu Layahdi Li Ahsaniha Illa Anta
Washrif ‘Anni (aiyiaha) La Yashrifu ‘Anni Saiyiaha, Illa Anta
La bayka Wasa daika
Wal khairy Kulluhu Fi Yadaika
Wasysyarru Laisa Ilaika Ana “ika Wa Ilaika
Tabarakta Wa Talaita
Wa Astaghfiruka Wa Atubu Ilaika
Bacaan tawajjuh dirahasiakan di atas merupakan ringkasan dokumen bermakna. Adapun maknanya adalah orang-orang memohon ampunan dosa serta pertolongan dari Allah dengan menyebut nama-Nya Yang Maha besar dan Maha Penyayang, dan mereka mengakui dosa-dosanya serta memohon ampunan dari Allah SWT.
Cara Tawajjuh
Adapun bagi permulaan tawajjuh biasanya dilaksanakan tiga kali selama sehari semalam. Hal tersebut, berdasarkan melihat tawajjuhan dilaksanakan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW tersebut sebanyak tiga kali dengan tujuan untuk:
- Menghilangkan sifat madzummah mulikhah (sifat-sifat jelek).
- Menghiasi hati dengan sifat terpuji.
- Memasukkan nur wahyu serta risalah.
Di mana cara melakukan tawajjuh dirahasiakan dapat dilakukan setelah sholat Isya, waktu sahut, dan setelah shoat Dhzuhur. Adapun cara tawajjuh adalah sebagai berikut.
- Membaca sayat Al-Qur’an, baik imam maupun sendiri, atau bisa salah satu seseorang yang ikut tawajjuhan.
- Membaca istighfar sebanyak 5, 15 atau bisa 25 kali.
- Membaca surat Al-Fatihah 1 kali, surat Al-Ikhlas 3 kali.
- Dzikir Ismu Dzat.
Nah, untuk imam apabila bilangan dzikirnya sudah mencapai 300 atau lebih, maka imam berniat untuk menawajjuhi para murid. Niat awal tersebut membaca:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ فِى الْجَسَدِ ابْنِ آدَمَ لَمُضْغَةً اِذَا صَلُحَتْ الْمُضْغَةُ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَاِذَا فَسَدَتْ الْمُضْغَةُ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ اَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ صَدَقَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Selanjutnya, jika murid berhenti putaran tasbih serta mendengarkan bacaan imam, jika putaran sudah selesai maka putar kembali tasbih tersebut, jika imam terus menawajjuhi para murid sesuai dengan kemampuannya lewat mujahadah (adu bathu), kemudian murid membaca dalam hati melalui bacaan berikut.
اَفَاضَنِيْ اللهُ مِنْ نُوْرِ شَيْخِي إِلَى رُوْحِى عَلَى الدَّوَامِ
Manfaat Tawajjuh
Dalam praktik spiritual (tawajjuh) adalah ketika mentor spiritual mengarahkan perhatian kepada seseorang dan memberinya efek positif pada hati serta jiwa orang tersebut. Dengan demikian, hadirnya tawajjuh sendiri itu sebagai syifa.
Di mana ketika melakukan tawajjuh dipercaya dapat memberikan banyak manfaat di dalamnya. Manfaat tersebut di antaranya seperti untuk obat, kesembuhan, serta pengobatan. Sehingga tawajjuh dirahasiakan dianggap baik oleh semua kalangan, baik murid, jamaah, ulama, tokoh hingga lapisan masyarakat.
Selain itu, masyarakat juga meyakini bahwa salah satu ayat dari Al-Qur’an bisa menjadi obat penawar dengan menjadikan air tawajjuh sebagai media atau wasilah perantaranya. Sebab, air juga dijelaskan lewat Al-Qur’an hingga beberapa hadis serta pendapat ulama Salaf, bahwa air mampu mengobati dari berbagi penyakit.
Hal tersebut disebabkan oleh keberkahan air ketika dibacakan tawajjuh, berupa dzikir, doa, dari para guru. Keyakinan bagi peminum semuanya kembali lagi pada kepercayaan masing-masing, anggap saja itu semua kehendak Allah SWT. Sebab Ia mendatangkan penyakit dan Ia juga yang menyembuhkan segala penyakit.
Kesimpulan
Itulah pembahasan terkait kanapa tawajjuh itu dirahasiakan, jadi pembahasan di atas bisa dipetik pon intinya adalah semua orang bisa belajar ilmu kebatinan dari hati ke hati dan harus mengikuti gurunya. Semoga artikel ini bisa memberikan informasi atau jawaban buat kalian yang penasaran akan tawajjuh sendiri.