Arti Jumlah Dupa Kejawen, Makna, Tujuan, Doa dan Mantra

Kejawen.id – Dupa merupakan salah satu bahan yang dapat mengeluarkan asap saat dibakar dan menghasilkan aroma khas. Membakar dupa menjadi sangat populer di berbagai budaya di Indonesia, salah satunya kepercayaan Kejawen kuno.

Dalam proses pembakaran dupa atau melibatkan campuran herbal kering untuk menghasilkan asap yang dapat menenangkan. Akan tetapi, dalam sebuah kepercayaan Kejawen proses bakar dupa juga tidak boleh sembarangan, karena setiap arti jumlah dupa Kejawen itu memiliki makna yang berbeda.

Namun, sayangnya masih banyak orang di luar sana belum paham apa sebenarnya arti jumlah dupa Kejawen untuk melakukan tradisi-tradisi kuno atau lainnya. Padahal dalam ajaran dari para leluhur kita itu wajib mewarisi dan mengerti tentang tradisi yang sudah ada sejak dahulu.

Oleh karena itu, buat kalian yang belum paham apa sebenarnya arti jumlah dupa Kejawen jangan khawatir. Pada kesempatan ini, kami akan membahasnya mulai dari makna dan tujuan, warna dupa, dan doa membakar dupa Kejawen.

Apa Makna dan Tujuan Penggunaan Dupa?

Arti jumlah dupa Kejawen atau penggunaan dupa merupakan alat sebagai sebuah tindakan untuk menciptakan suasana hening dan sakral. Selain itu, dupa juga bisa menciptakan ruangan atau tempat yang harum. Dengan demikian saat melakukan penggunaan dupa proses berjalannya acara ritual dapat lebih berkonsentrasi, tidak terganggu oleh kebisingan dan bau yang tidak sedap.

Banyak masyarakat sekarang masih beranggapan bahwa dupa merupakan sesuatu klenik, mistis ataupun kerap diartikan dengan upacara penyembahan roh. Padahal, zaman dahulu dupa kerap dijadikan wewangian yang dapat menenangkan pikiran.

Ternyata dupa memiliki filosofi dan tujuan tersendiri di mata para leluhur orang Jawa. Sama seperti dengan bunga, dupa juga disebut sebagai ubarampe (perlengkapan). Dulu dupa bisa ditemukan di beberapa acara seperti ritual perkawinan, kelahiran, selamatan dan lainnya.

Arti dan tujuan penggunaan dupa dalam Kejawen sendiri merupakan simbol buat menyampaikan sebuah pesan, sarana berdoa, dan memohon keselamatan. Selanjutnya, dupa yang dibakar dan mengeluarkan asap bermakna talining iman, urubing cahya kumara, kukuse ngambah swarga, ingkang nampi dzat ingkang maha kuwaos.

Hal tersebut dapat dimaknai setiap hajat, ritual atau acara yang diselenggarakan hendaknya selalu untuk meningkatkan keimanan manusia kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian, bara api yang menyala bermakna semangat dan harapan di hati manusia untuk mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Sedangkan kepulan asap dupa bermakna agar doa uang dipanjatkan bisa didengar oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Arti Jumlah Dupa Kejawen

Pada umumnya, kegiatan ritual atau acara-acara sakral penggunaan dupa biasanya 1 atau 3 batang dupa. Namun dupa tidak boleh asal dibakar, karena setiap arti jumlah dupa Kejawen memiliki makna berbeda-beda. Arti jumlah dupa Kejawen untuk dewa itu ganjil, sedangkan leluhur, arwah dan tokoh berjasa itu menggunakan dupa dengan jumlah genap. Berikut arti jumlah dupa Kejawen dan setiap penggunaan dupa.

1. Satu Batang Dupa

Satu atau tunggal, maka sembahyang dengan 1 batang dupa melambangkan doa khusus kepada Tuhan yang Maha Esa. Biasanya 1 batang dupa digunakan untuk Kauw Siu Thao, para dewa-dewi di rumah, pada hari biasa (di luar hari Ce It dan Cap Go).

2. Dua Batang Dupa

Dua batang dupa melambangkan Yin dan Yang, jumlah dupa tersebut diperuntukkan hanya untuk menghormati orangtua yang telah meninggal lebih dari 1×360 hari.

3. Tiga Batang Dupa

Arti jumlah dupa Kejawen 3 batang yaitu menggambarkan 3 unsur alam semesta seperti bumi, langit dan manusia. Biasanya, ritual atau sembahyang menggunakan 3 batang dilakukan untuk leluhur atau para dewa-dewi.

4. Empat Batang Dupa

Empat batang dupa melambangkan 4 arah mata angin yaitu Timur, Selatan, Barat dan Utara. Sama seperti 2 batang, jumlah tersebut hanya untuk menghormati orangtua yang sudah meninggal.

5. Lima Batang Dupa

Lima batang dupa menyimbolkan 5 elemen dasar yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air. Biasanya jumlah 5 dupa digunakan saat berdoa untuk usaha atau dagang.

6. Enam Batang Dupa

Enam dupa mempunyai makna persatuan dan kedamaian, jumlah tersebut digunakan untuk mendoakan keperluan orang lain atau untuk persatuan dan kedamaian seluruh umat manusia.

7. Tujuh Batang Dupa

Angka 7 sendiri melambangkan 7 rasi binatang dalam mitologi Tiongkok. Ritual 7 batang dupa hanya boleh digunakan dalam keadaan terdesak jika ada permohonan khusus.

8. Delapan Batang Dupa

Delapan tangkai dupa melambangkan 8 arah mata angin yaitu mulai dari Barat, Barat laut, Utara, Timur laut, Timur, Tenggara, Selatan, dan Barat daya. Ritual menggunakan 8 dupa berarti berdoa kepada alam semesta, biasanya dilakukan jika ada kesusahan yang terus menimpa.

9. Sembilan Batang Dupa

Angka 9 pada tradisi kuno dianggap sebagai angka tertinggi paling sempurna. Maka jumlah 9 dupa digunakan untuk puji-pujian bagi semua makhluk dan leluhur.

10. Dua Belas Batang Dupa

Arti jumlah dupa Kejawen 12 batang ini digunakan untuk meminta supaya makhluk mendapatkan kebahagiaan.

11. Tiga Belas Batang Dupa

Jumlah 13 batang dupa digunakan untuk memohon kesuksesan dan keharmonisan diri sendiri atau keluarga.

12. Seratus Delapan Batang Dupa

Terakhir yaitu jumlah 108 batang dupa biasanya digunakan dalam keadaan terdesak atau untuk permintaan khusus.

Warna-Warna Dupa dan Kegunaannya

Selain mengetahui arti jumlah dupa Kejawen, penting juga buat kalian memahami berbagai macam dupa mulai dari warna dan bentuknya. Karena setiap dupa mempunyai arti dan kegunaan.

1. Dupa Warna Merah

Dupa warna merah digunakan dalam acara ritual atau sembahyang untuk meminta sesuatu, dengan catatan dupa harus berjumlah 2 dan 4 untuk sembahyang leluhur setelah masa berkabung.

2. Dupa Warna Hijau

Warna hijau digunakan dalam upacara di depan jenazah keluarga selama masa berkabung.

3. Dupa Warna Kuning

Dupa warna kuning digunakan untuk ritual biasa.

4. Dupa Berbentuk Spiral

Dupa dengan bentuk spiral bisanya digunakan buat wewangin atau aromatherapy.

5. Dupa Besar

Dupa besar sebenarnya tidak mempunyai makna khusus, namun banyak digunakan pada hari-hari besar.

6. Dupa Tanpa Gagang

Dupa tanpa gagang digunakan buat sembahyang khusus kepada Tuhan.

Mantra Membakar Dupa Kejawen

Setelah mengetahui beberapa arti jumlah dupa Kejawen, ada sedikit tambahan buat kalian yang hendal melakukan ritual-ritual ataupun tradisi lainnya. Dalam kepercayaan orang Jawa kuno khususnya Kejawen biasanya masih sangat kental dengan ritual-ritual tertentu, baik itu hanya sekedar buat wewangian, acara budaya maupun keagamaan. Berikut mantra saat hendak membakar dupa dalam bahasa Jawa (Kejawen).

Niat ingsung ngobong dupo, kukuse dumugi angkoso, kang anggodo arum pinongko tali rosoningsung manembah dumateng Gusti kang akaryo jagad.

Artinya: Aku berniat (niat aku) membakar dupa, asapnya membubung tinggi ke angkasa, berasa harum untuk menyembah kepada Tuhan sang pencipta Alam semesta.

Doa Bakar Dupa untuk Danyang

Danyang adalah roh halus (tidak terlihat) yang melindungi atau menempati wilayah seperti di pohon, gunung, mata air, desa, ataupun hutan. Danyang dipercaya menetap pada suatu tempa atau bisanya disebut punden, dan danyang diyakini menerima permohonan orang yang meminta pertolongan.

Danyang merupakan roh halus yang tidak mengganggu dan menyakiti, akan tetapi melindungi. Danyang sebenarnya roh para pendahulu atau leluhur pada sebuah desa yang sudah meninggal lama. Berikut salah satu doa bakar dupa untuk danyang.

Niat ingsun ngobong sekul putih Gondo Arum,gunung darsilo asale dupo,dereseng ngati Urip dupo,teleduk putih awaune dupo,kang Kulo aturi gumbo,woro,wono rawi,secik ratuning Danyang.cikal bakal akal bakal kiblat macapat gangsal ,kang mangku dusun/Deso opo kuwosono aku ngobong dupo ING dino kang Kulo aturi sanak danyang kaki Danyang sing ngerekso klumpukno Kabeh sanak rabi Riko Kabeh,onok lupute aku njaluk sepuro,aku jalok pandangan marang Gusti Allah.

Kesimpulan

Demikian pembahasan dari kami tentang arti jumlah dupa Kejawen mulai dari makna dan tujuan, arti, mantra hingga doa. Dengan membaca artikel di atas semoga kita semua terus melestarikan budaya-budaya dari para pendahulu kita. Semoga pembahasan ini dapat menjadi referensi buat kalian yang ingin mengetahui tentang ajaran-ajaran nenek moyang atau orang zaman dahulu.

Tinggalkan komentar