Kejawen Itu Agama Apa? Pengertian, Ciri, dan Tradisi

Kejawen.id – Jawa memang dikenal sebagai pulau terpadat di Indonesia, Pulau ini juga dikenal memiliki berbagai macam tradisi, budaya, kepercayaan agama dan lain sebagainya. Nah, belakangan ini banyak diperbincangkan mengenai tentang sebenarnya Kejawen itu termasuk agama apa.

Hal tersebut memang menarik untuk kita ketahui atau dibahas mengenai apa sebetulnya agama Kejawen. Sebagaimana diketahui, Kejawen sendiri telah dipercaya dan dianut oleh masyarakat Jawa sejak zaman dahulu atau warisan dari salah satu nenek moyang kita.

Masyarakat Jawa memang tidak perlu diragukan lagi tentang kepercayaan tradisional yang sering disebut sebagai Kejawen. Namun sayangnya di zaman modern saat ini banyak orang di luar sana belum mengetahui sebenarnya Kejawen itu termasuk agama apa?

Oleh karena itu, buat kalian yang belum mengetahui Kejawen itu agama apa? Apakah Kejawen mempunyai tradisi adat tertentu yang sering dilakukan? Ada baiknya simak pembahasan lengkapnya di bawah ini mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga tradisi Kejawen.

Pengertian Kejawen

Kejawen adalah suatu aliran spiritualisme hasil dari akulturasi agama Islam dengan pandangan hidup yang dianut oleh sebagian masyarakat khususnya Pulau Jawa. Adapun Kejawen merupakan kumpulan pandangan hidup dan filsafat yang menyesuaikan dengan masuknya tasawuf Islam dalam kehidupan orang Jawa.

Kejawen itu bukanlah sebuah agama, tetapi cara pandangan spiritual yang dijalani bagi penganut Islam di Jawa serta dipraktikkan dan dirumuskan dengan bahasa Jawa. Seperti diketahui kata Kejawen memang berasal dari kata Jawa yang mempunyai arti “segala sesuatu berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa“.

Jadi, Kejawen merupakan titik temu budaya Jawa dan Islam, akulturasi, serta proses perpaduan antara tasawuf Islam dengan ajaran yang diprakarsai oleh para Wali Songo. Selain itu, ajaran spiritual tidak mempunyai nama, dan orang Jawa tidak mempunyai agama resmi sebelum masuknya agama-agama mancanegara seperti Buddha, Islam, Kristen dan hindu.

Kejawen Itu Agama Apa?

Seperti sudah di bahas di atas, Kejawen bukanlah sebuah agama, Kejawen sendiri adalah kepercayaan dari sebuah etnis di Jawa. Meskipun Kejawen adalah kepercayaan, tetapi Kejawen juga didasari pada ajaran agama yang dianut oleh filsuf dari Jawa.

Sebagaimana diketahui, dari berbagai naskah kuno Kejawen terdapat bawa agama Kejawen yaitu lebih berupa seni, tradisi, adat, seni, sikap, ritual, dan filosofi orang-orang Jawa. Di mana hal tersebut tidak bisa lepas dari nilai spiritualitas masyarakat Jawa.

Lalu, Kejawen muncul sebagai salah satu bentuk proses perpaduan dari beberapa paham atau aliran agama pendatang serta kepercayaan Jawa. Sebelum agama Kristen, Hindu, Buddha, dan Islam masuk ke Jawa, kepercayaan asli yang dianut oleh suku Jawa yaitu sebuah animisme dan dinamisme atau perdukunan.

Masyarakat percaya akan Kejawen biasanya akan taat dengan agamanya, karena mereka biasanya tetap melaksanakan perintah dan menjauhi larangan dari agamanya. Oleh karena itu, sejak dahulu masyarakat Jawa dikenal mengakui keesaan Tuhan.

Hal itu sebagai inti dari ajaran Kejawen dan dikenal dengan Sangkan Paraning Dumadhi di mana kalimat tersebut memiliki arti yaitu dari mana datang dan kembalinya hamba Tuhan. Sehingga dalam hal tersebut, kemudian dikenal terminologi Islam Kejawen, Kristen Kejawen, dan Buddha Kejawen.

Di mana pengikut agama masing-masing aliran itu akan tetap melaksanakan adat dan budaya Kejawen dan tidak bertentangan dengan agama yang dianutnya. Jadi, Kejawen sendiri adalah sebuah kepercayaan atau kebudayaan yang memiliki ajaran utama yakni membangun tata krama atau aturan dalam berkehidupan lebih baik.

Jadi pada umumnya, Kejawen merupakan paham orang Jawa atau aliran kepercayaan yang muncul dari masuknya berbagai macam agama ke Pulau Jawa. Adapun Kejawen sendiri mengakui adanya Gusti Allah (Tuhan), akan tetapi Kejawen juga mengakui mistik yang berkembang dari ajaran tasawuf agama-agama yang ada.

Ciri-Ciri Ajaran Kejawen

Sebagaimana diketahui, setiap kebudayaan atau kepercayaan di Indonesia pasti memiliki ciri khas dan makna dalam setiap unsurnya, tidak terkecuali ajaran agama Kejawen. Kejawen sendiri diyakini muncul akibat adanya akulturasi pandangan dan nilai dari agama-agama pendatang yang masuk ke Jawa dan kepercayaan asli itu sendiri.

Kejawen memiliki ciri khas utama yaitu terdapat perpaduan animisme, agama Buddha, dan Hindu bahkan juga agama lainnya di Indonesia. Hal tersebut di buktikan dengan adanya naskah kuno Kejawen, bahwa Kejawen sendiri lebih terlihat berupa pada kegiatan adat istiadat, seni, ritual, budaya sikap dan filosofi masyarakat Jawa.

Pada umumnya, bagi seseorang penganut Kejawen dalam praktik keagamaan baik itu Buddha, Hindu, Islam dan Kristen akan cenderung lebih taat. Ciri ajaran Kejawen juga biasanya hidup berdampingan dengan agama yang dianut oleh pengikutnya, di mana ajaran tersebut akan selaras dengan agama apa saja saat di anut oleh pengikutnya.

Selain itu, dalam ciri kesatuan ini tidak berarti Tuhan itu sendiri, melainkan bahwa manusia adalah bagian dari tuhan sang pencipta alam semesta dan seisinya. Dari ciri ini, ajaran Kejawen mempunyai tujuan supaya setiap orang yang menganut bisa menjadi:

  • Mamayu Hayuning Pribadhi (rahmat pribadi atau diri sendiri).
  • Mamayu Hayuning Kaluwarga (rahmat bagi keluarga).
  • Mamayu Hayuning Sasama (rahmat bagi sesama manusia).
  • Mamayu Hayuning Bhuwana (rahmat bagi alam semesta).

Poin-poin di atas membuat ajaran Kejawen tidak tertuju pada aturan-aturan ketat dan lebih berfokus pada konsep tentang keseimbangan dalam kehidupan. Biasanya orang yang menganut Kejawen hampir tidak pernah melakukan perluasan ajaran, akan tetapi lebih untuk membuat pembinaan secara rutin.

Tradisi Agama Kejawen

Menjadi bagian dari penganut Kejawen juga biasanya dipercaya memiliki beberapa tradisi yang biasa dilakukan. Berikut tradisi hingga saat ini masih dilakukan masyarakat dengan kepercayaan Kejawen.

1. Mitoni

Mitoni adalah salah satu tradisi diperuntukkan bagi wanita baru pertama kali mengandung atau hamil. Tradisi tersebut dilakukan dengan melakukan upacara siraman pada usia kandungan tujuh bulan.

2. Nyadran

Nyadran merupakan tradisi yang diadakan sebelum bulan puasa tiba, dengan melakukan ziarah ke makam keluarga yang telah meninggal dan menabur bunga.

3. Wetonan

Wetonan adalah salah satu tradisi hampir mirip dengan perayaan ulang tahun, namun tradisi tersebut biasanya diadakan hingga 10 kali dalam setahun dan dilaksanakan sesuai dengan kalender Jawa.

4. Tedhak Siten

Terakhir, tidhak siten adalah tradisi biasanya dilakukan dalam rangka mempersiapkan seseorang anak supaya bisa menjalani kehidupan lebih benar dan sukses di masa depan.

Jadi tidak heran jika masyarakat Jawa memang sangat dikenal sebagai salah satu Pulau yang memiliki kebudayaan, tradisi dan kepercayaan. Oleh sebab itu, di zaman modern ini tidak ada salahnya untuk terus melestarikan dan menjaga warisan leluhur terdahulu atau nenek moyang kita.

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai apa itu agama Kejawen dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa yang masih sangat kental dengan kepercayaan Kejawen sampai saat ini. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi buat kalian di saat ingin belajar lebih mendalam tentang kebudayaan atau tradisi Jawa.

Tinggalkan komentar