Kejawen.id – Sejarah mencatat, di mana pada abad ketujuh Islam masuk ke Indonesia. Namun, saat itu penyebaran Islam begitu massif, selanjutnya berkat sanad keilmuan dari KH Hasyim Asy Ari selaku pendiri Nahdlatul Ulama (NU) penyebaran Islam semakin berkembang.
Sebagaimana diketahui, KH Hasyim Asy Ari adalah seorang ulama besar bergelar pahlawan nasional sekaligus pimpinan tertinggi pertama dari NU. KH Hasyim Asy Ari juga mempelajari sanad keilmuan, sebab sanad merupakan validitas informasi yang disampaikan dari guru ke muridnya.
Karena tanpa sanad keilmuan dan amalan, seseorang terutama terkait dengan agama Islam dapat diragukan. Oleh sebab itu, kita semua bisa mengetahui dan mempelajari bahwa sanad keilmuan yang disampaikan oleh KH Hasyim Asy Ari memang benar-benar dari Rasulullah SAW.
Mungkin di era modern saat ini akan merasa bingung ketika mendengar kata sanad dan sejarah yang sangat panjang tentang agama Islam. Maka dari itu, pada kesempatan ini kami akan membahas tentang sanad keilmuan dari KH Hasyim Asy Ari beserta pengertian, silsilah hingga contoh sanad keilmuan.
Daftar Isi
Sanad Keilmuan Adalah
Sanad adalah sesuatu penting dalam mempelajari ilmu dalam agama Islam, karena sanad merupakan sesuatu untuk menjaga validitas informasi yang disampaikan oleh guru ke muridnya. Di mana pada zaman Rasulullah SAW dan guru kita atau dari penulis kitab hingga kita mempelajari kitab tersebut.
Tanpa sanad keilmuan, seseorang terutama yang terkait agama Islam bisa diragukan. Sebab lewat sanad yang jelas, kita semua dapat mengetahui bahwa ilmu yang disampaikan oleh para ulama memang benar-benar berasal dari Rasulullah SAW.
Salah satu sanad paling dikenal hingga saat ini yaitu sanad keilmuan KH Hasyim Asy Ari. Sebab, sanad keilmuan tersebut memiliki fungsi untuk menguji validitas sebuah informasi berupa hadist, atsar, dan khabar yang dibawa oleh seorang rawi (informan, syekh, atau guru).
Jadi penjelasan singkat diatas dapat dipahami, bahwa sanad keilmuan adalah hal penting untuk menguji apakah suatu dalil atau ilmu berasal dari Nabi Muhammad SAW atau bukan. Selain itu, sanad keilmuan juga disebut Al-Atsr yaitu jaringan yang menghubungkan murid dengan guru sampai kepada Rasulullah SAW.
Nasab KH Hasyim Asy Ari
Seperti diketahui, KH Hasyim Asy Ari adalah seorang ulama terkemuka yang memegang peranan penting dalam sejarah perjuangan dan pengembangan agama Islam di Nusantara. Beliau merupakan salah satu tokoh pendiri NU (Nahdlatul Ulama), lahir pada 14 Februari 1871 di Tambakrejo, Jombang, Jawa Timur.
Orang tua KH Hasyim Asy Ari yaitu Kiai Asy Ari (ayah) dan Nyai Halimah (ibu). Di mana KH Hasyim Asy Ari adalah anak ketiga dari sebelas bersaudara. Ayah KH Hasyim Asy Ari merupakan pendiri Pesantren Keres di Jombang, Jawa Timur, sekaligus menjadi tempat KH Hasyim Asy Ari bertumbuh.
Pendidikan KH Hasyim Asy Ari sejak kecil telah berkecimpung di berbagai pondok pesantren di Jawa dan Madura. Setelah dewasa, KH Hasyim Asy Ari melanjutkan pendidikannya di Mekkah, terutama pada bidang agam Islam selama 7 tahun beliau belajar dari para guru di Mekkah.
Sanad keilmuan KH Hasyim Asy Ari juga menjadi peran penting dalam memimpin perjuangan kaum santri saat melawan penjajah. Hal tersebut dilakukan ketika Brigade 49 divisi India tentara Inggris tiba di Indonesia sebagai dampak dari Agresi Militer II Belanda.
Selain itu, salah satu wujud peran penting kepemimpinan dan perjuangannya bersama para santri pada waktu itu adalah Resolusi Jihad NU yang dirumuskan pada 22 Oktober 1945. Adapun Resolusi Jihad tersebut dipelopori oleh KH Hasyim Asy Ari, kemudian menjadi dasar penetapan Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober.
Sehingga dalam penetapan tersebut menegaskan peran para santri ikut andil dalam kemerdekaan Indonesia. Jadi melalui nasab ayahnya, Silsilah KH Hasyim Asy Ari mempunyai garis keturunan sampai dengan Rasulullah SAW. Berikut urutan nasab KH Hasyim Asy Ari:
- Husain bin Ali.
- Ali Zainal Abidin.
- Muhammad al-Baqir.
- Ja’far ash-Shadiq.
- Ali al-Uraidhi.
- Muhammad an-Naqib.
- Isa ar-Rumi.
- Ahmad al-Muhajir.
- Ubaidullah.
- Alwi Awwal.
- Muhammad Sahibus Saumiah.
- Alwi ats-Tsani.
- Ali Khali’ Qasam.
- Muhammad Shahib Mirbath.
- Alwi Ammi al-Faqih.
- Abdul Malik (Ahmad Khan).
- Abdullah (al-Azhamat) Khan.
- Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan).
- Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar).
- Maulana Ishaq.
- Ainul Yaqin (Sunan Giri).
- Abdul Halim (Pangeran Benawa).
- Abdurrohman (Pangeran Samhud Bagda).
- Abdul Halim.
- Abdul Wahid.
- Abu Sarwan.
- KH. Asy’ari (Jombang).
- KH. Hasyim Asy’ari (Jombang).
Silsilah KH Hasyim Asy Ari
Setelah mengetahui sanad keilmuan dan nasab KH Hasyim Asy Ari, kalian juga harus penting untuk mengetahui silsilah KH Hasyim Asy Ari. Jadi, silsilah KH Hasyim Asy Ari bisa kita ketahui sejak kelahirannya pada hari Selasa Kliwon, 24 Zulkaidah 1287 H atau 14 Februari 1871 M.
Berasal dari orang tua KH Hasyim Asy Ari bernama lengkap Muhammad Hasyim bin Asy Ari. Diketahui, KH Hasyim Asy Ari berasal dari keluarga pendiri pesantren di Jawa Timur, di mana ayahnya adalah pendiri pesantren Keres di Jombang, sedangkan kakeknya merupakan pengasuh Pesantren Gedang.
Adapun Pesantren Gedang adalah salah satu pesantren ternama dan terkenal pada akhir abad ke-19. Selain menjadi tempat belajar ilmu agam, pesantren ini juga menjadi saksi ayah KH Hasyim Asy Ari bertemu dengan ibunya.
Dari silsilah KH Hasyim Asy Ari berdasarkan garis ibunya diketahui bahwa salah satu pendiri NU tersebut merupakan keturunan darah biru atau bangsawan. Salah satu buku KH Hasyim Asy Ari mengutip, nasab KH Hasyim Asy Ari bersambung hingga para pejabat Kerajaan Majapahit dan Demak.
Jika ditelisik lebih dalam, sanad dan keilmuan KH Hasyim Asy Ari dapat ditarik hingga Raja Brawijaya VI, atau juga dikenal dengan nama Lembu Peteng. Di mana Lembu Peteng memiliki beberapa putra yaitu termasuk Jaka Tingkir atau lebih dikenal dengan Mas Karabet.
Selain itu, sanad dan nasab KH Hasyim Asy Ari serta Sunan Giri ke Nabi Muhammad adalah jalur Husain bin Ali RA, Ali Zainal Abidin sampai seterusnya. Catatan tersebut juga telah diterangkan oleh Saadah Baalawi dari Hadramaut, Yaman.
Penjelasan terkait garis keturunan KH Hasyim Asy Ari bertemu dengan Nabi Muhammad tersebut diyakini sebagai sumber sahih di beberapa pesantren di Jawa Timur. Dengan demikian, garis ayah KH Hasyim Asy Ari adalah sebagai berikut:
- Muhammad Hasyim bin Asy’ari.
- Abu Sarwan bin Abdul Wahid.
- Abdul Halim bin Addurrohman (Pangeran Samhud Bagda).
- Abdul Halim (Pangeran Benawa) bin Abdurrohman (Sultan Pajang).
- Raden Ainul Yaqin (Sunan Giri) bin Maulana Ishaq.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh para Ulama pendiri, penggerak, dan intelektual NU dari Jombang, Bahwa nasab KH Hasyim Asy Ari dari ayahnya bersambung ke Maulana Ishaq sampai Imam Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir, yaitu cicit dari Husain bin Ali (putra Nabi Muhammad SAW).
Contoh Sanad Keilmuan KH Hasyim Asy Ari
Berbicara tentang tentang sejarah agama islam di Indonesia memang tidak ada ujungnya, karena memiliki beragam ciri tersendiri. Salah satu yang harus kita pelajari saat ini adalah belajar sanad keilmuan KH Hasyim Asy Ari. Di mana sanad pada masa kini bisa dikategorikan tiga macam yaitu sanad riwayah atau ijazah, sanad fikrah, sanad tarbiyah dan sanad suluk (rohani dan akhlak). Adapun contoh sanad keilmuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sanad Riwayah atau Ijazah
Pertama sanad riwayah berupa ijazah dari seorang guru kepada murid, suatu kitab atau ilmu sebagaimana diperoleh dari guru sebelumnya. Selain itu, sanad dalam kategori ini sering digunakan dalam tabarrukan (memperoleh keberkahan) serta menjaga ketersambungan riwayat para ulama-ulama kontemporer dengan tokoh-tokoh ulama di masa lalu.
2. Sanad Fikrah
Sanad Fikrah atau disebut sanad pemikiran diaplikasikan dengan thalaqqi (belajar langsung) baik secara formal seperti di kampus, sekolah, pesantren maupun informal seperti seminar, pengajian atau kursus. Untuk memperoleh sanad tersebut bisa dilakukan secara autodidak. Dengan demikan, sanad Fikrah yang didapat melalui talaqqi lebih kuat dan mantap dibandingkan autodidak.
3. Sanad Tarbiyah
Terakhir, sanad Tarbiyah atau disebut dengan suhbah adalah interaksi langsung antar murid dan gurunya, sehingga mewarisi kualitas spiritualnya. Contoh sanad Tarbiyah dapat dijumpai pada ahli-ahli kalbu seperti ahli tarekat atau pesantren tradisional. Sebab dengan sanad Tarbiyah seseorang bisa mengubah akhlaknya sebagaimana seperti akhlak Nabi, para sahabat, dan Ulama Salaf Al-Shalih.
Kesimpulan
Itulah ulasan tentang sanad keilmuan dari KH Hasyim Asy Ari kami rangkum dari berbagai sumber dan informasi yang didapatkan. Semoga artikel di atas bisa menjadi referensi atau sedikit menambah wawasan kalian mengenai sanad keilmuan.