Silsilah Bujuk Batu Ampar, Keturunan, Amalan dan Karomah

Kejawen.id – Silsilah atau sejarah bujuk batu Ampar sampai saat ini menjadi sebuah kisah familiar bagi masyarakat Madura. Makam wali bujuk batu Ampar sendiri terletak di Desa Pangbatok, Bangkalan, Kabupaten Pamekasan.

Sehingga makam bujuk batu Ampar merupakan sebuah kompleks makam para Kyai dan Ulama yang dianggap suci dan keramat oleh masyarakat sekitar. Selain itu, terdapat cerita mengenai silsilah keberadaan makam bujuk batu Ampar ini.

Silsilah serta asal-usul bujuk batu Ampar sudah berkembang sejak lama dan turun temurun oleh para sesepuh serta keturunan penduduk asli wilayah ini. Oleh karena itu, bagi umat muslim harus mengerti akan silsilah maupun cerita tersebut.

Karena silsilah bujuk batu Ampar bisa menjadi pelajaran berharga sekaligus menambah pengetahuan kalian mengenai objek wisata religi. Berikut ini adalah sejarah atau asal-usul yang kami rangkum dari beberapa sumber terpercaya serta akurat.

Silsilah Bujuk Batu Ampar

Seperti diketahui, di suatu desa di wilayah Bangkalan tersebutlah seorang pemuka agama Islam yang bernama Sayyid Husein. Beliau memiliki banyak pengikut karena ketinggian ilmu agamanya. Selain mempunyai akhlak berbudi luhur, Sayyid Husein juga diketahui memiliki karomah karena kedekatannya dengan sang Kholiq.

Selain itu, dalam silsilah bujuk batu Ampar beliau sangat dihormati oleh pengikutnya dan semua penduduk di Bangkalan, Madura. Namun, bukan berarti beliau sendiri terlepas dari orang yang membencinya. Sebab, kebanyakan mereka iri dengan kedudukan beliau di mata masyarakat pada saat itu.

Di mana hingga suatu hari ada seseorang penduduk yang iri dengki serta berniat buruk mencelakai dan menghancurkan kedudukan Sayyid Husein. Orang yang iri dengki merekayasa cerita fitnah, bahwa Sayyid Husein bersama pengikutnya sudah merencanakan pemberontakan dan ingin melengserkan kekuasaan raja Madura.

Alhasil cerita fitnah tersebut sampai ke telinga sang Raja. Kemudian, mendengar informasi itu, Raja kalang kabut dan tanpa pikir panjang mengutus panglima perang bersama pasukannya untuk menuju kediaman Sayyid Husein. Beliau yang saat itu sedang beristirahat langsung dikepung serta dibunuh secara kejam oleh prajurit kerajaan.

Mereka melakukan aksi tersebut tanpa pikir panjang dan disertai bukti kuat. Pada akhirnya Sayyid Husein yang tidak bersalah wafat pada waktu itu juga. Konon dalam silsilah batu Ampar, jenazah beliau dikebumikan di perkampungan tersebut.

Tidak berselang lama dari wafatnya Sayyid Husein, Raja mendapatkan berita cukup mengejutkan dan mengecewakan. Karena menyesali keputusannya sama sekali tidak didasari dengan bukti-bukti kuat. Sehingga berita tersebut mengabarkan sebenarnya Sayyid Husein tidak beralah, karena kabarnya beliau telah difitnah.

Karena menyesali kejadian tersebut, Raja Bangkalan kemudian memberikan gelar kepada Sayyid Husein dengan sebutan Bujuk Banyu Sangkah (Buyut Banyu Sangkah). Untuk tempat peristirahatan yaitu terletak di kawasan Tanjung Bumi, Bangkalan Madura. Selain itu, dalam silsilah bujuk batu Ampar beliau meninggalkan dua orang putranya.

Yakni, pertama bernama Abdul Manan dan kedua adalah Abdul Rohim. Di mana kedua putra beliau ini sepakat untuk pergi menghindari keadaan kampung tersebut. Sehingga Abdul Rohim lari menuju Desa Bire (Kabupaten Bangkalan), dan beliau menetap disana hingga akhir hayat. Pada akhirnya beliau dikenal sebagai bujuk batu Ampar.

Keturunan Bujuk Batu Ampar

Keturunan Bujuk Batu Ampar

Terkait tentang animo masyarakat akan kebenaran silsilah keturunan pemuka agama atau Auliya di lingkungan Buju batu Ampar. Hal tersebut semata-mata untuk mengembalikan kesadaran kita semua mengenai nilai kebesaran Allah SWT.

Seperti para Wali yang terdapat di batu Ampar ini merupakan kekasih-kekasih Allah yang sudah mendapatkan karomah atas kemurahan rahmat serta hidayah-Nya. Silsilah tersebut menjadi teladan dan penuntun bagi kaum muslim dalam sebuah perjalanan menuju cita-cita mulia. Adapun silsilah dari bujuk batu Ampar di antaranya meliputi.

Pertama, Sayyid Husein memiliki putra:

  • Syekh Abdul Manan atau dikenal sebagai Buju Kosambi.
  • Syekh Abdul Rohim dikenal sebagai Buju Bire.

Kedua, Syekh Abu Syamsudin memiliki putra:

  • Syekh Husein.
  • Syekh Lukman.
  • Syekh Lukman.

Di antara ketiga putra dari Syekh Abu Syamsudin, ada satu yang memiliki putra dan putri paling banyak yakni 10. Berikut nama-namanya:

  • KH. Amar Fadli.
  • KH. Mukhlis.
  • KH. Romli.
  • KH. Mahalli.
  • KH. Kholil.
  • KH. Abdul Qodir.
  • KH.Ach. Fauzy Damanhuri.
  • KH. Ainul Yaqin.
  • Nyai Hasanah 10. Nyai Zubaidah.

Sedangkan menurut buku Manaqib, silsilah bujuk batu Ampar yang bersumber dari KH Jafar Shodiq Fauzi, bahwa Kyai Abu Syamsudin merupakan putra dari Kyai Abdurrahman atau Batsaniah alias Buju Tompeng, Batu Ampar dengan Nyai Basyiroh.

Sementara nama Abu Syamsudin adalah Kunyah, atau maknanya ayah dari Syamsudin. Selain itu, Syamsudin sendiri merupakan putra sulung Buju Latthong, sedangkan nama kecil Buju Latthong yaitu Kyai Su’adi.

Seperti diketahui, Buju Tompeng, ayah Kyai Su’adi atau Abu Syamsudin adalah salah satu Waliyullah besar di Madura pada masanya. Di buku tersebut juga tertera nasab Buju Tompeng, yakni Buju Tompeng bin Kyai Abdul Manan bin Syarif Husain bin Sunan Bonang bin Sunan Ampel.

Amalan Syekh Batu Ampar

Amalan Syekh Batu Ampar

Nah, setelah mengetahui silsilah bujuk batu Ampar hendaknya kalian juga mengamalkan amalan-amalan Waliyullah tersebut. Jika kalian ingin ziarah baik berangkatnya sendiri maupun membawa jamaah hendaknya mengetahui amalan-amalannya.

Sebab, amalan Syekh bujuk batu Ampar mencintai orang-orang yang suka mengamalkan amalan, dzikir, maupun doa. Hal tersebut dikarenakan semasa hidupnya para wali Allah ini juga sering mengamalkan amalan. Berikut beberapa amalan tersebut di antaranya meliputi.

  • Membaca sholawat sebanyak 1000 kali.
  • Membaca surat Al-Fatihah sebanyak 100 kali.
  • Bisa khatam Al-Qur’an minimal sebayak 3 kali.
  • Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3333 kali.
  • Membaca surat Yasin sebanyak 3 kali.
  • Membaca Hasbunallah wani’mal wakil sebanyak 450 kali.

Maka dari itu, bagi kalian yang ingin mengamalkan amalan dari Syekh-syekh bujuk batu Ampar. Silahkan amalan di atas dapat kalian lakukan setelah sholat Subuh, Isya, Sunnah, Hajat, Insyaallah hajat apa yang sedang kalian inginkan akan cepat dikabulkan.

Karomah Batu Ampar

Silsilah lain terkait bujuk batu Ampar juga dikenal akan karomahnya. Seperti diceritakan salah satu wali Allah tersebut adalah Syekh Syamsudin, dalam cerita tersebut menyebutkan jika ayah dan kakeknya merupakan ahli tirakat untuk membangun keshalihan.

Di mana pada usia remaja, Syekh Syamsuidin berangkat ke bukit Banyu Pelle untuk menjalankan tirakat. Ketika telah sampai di bukit Banyu Pelle, beliau mengalami kesulitan air wudu. Lalu, beliau ia turun menuju sebuah sungai bernama Aeng Nyonoa.

Ketika sudah sampai di sungai kemudian ia menancapkan tongkatnya di sungai tersebut sembari berkata “wahai air, ikutlah denganku ke atas untuk membantuku dalam melakukan tirakat ini”. Atas izin Allah, air sungai itupun mengikuti tongkatnya naik ke atas bukit.

Hingga kini, air yang mengalir dari sungai di kaki bukit Banyu Pelle ke atas bukit masih tetap ada. Namun, jika musim hujan aliran air dari bawah ke atas bukit ditutup oleh penduduk sekitar, karena jika tidak ditutup akan terjadi banjir.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai silsilah bujuk batu Ampar yang perlu kalian pelajari dan ketahui. Dengan demikian kita semua bisa mendapatkan keberkahan serta diberikan karomah seperti para wali Allah. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi serta menambah informasi terkait akan wali-wali Allah di Indonesia.

Tinggalkan komentar