Upacara Adat Jawa Timur, Tradisi, Kesenian dan Penjelasannya

Kejawen.id – Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya, sehingga banyak sekali upacara adat dan berbagai tradisi di tanah air, salah satunya di Jawa Timur. Upacara adat Jawa Timur ada banyak yang mempunyai keterkaitan dengan pertanian dan sumber mata air.

Upacara adat Jawa Timur tersebut biasanya dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada para leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa. Tidak jarang tradisi Jawa juga menyertakan sesaji dan iringan doa-doa khusus.

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang mempunyai banyak sekali adanya tradisi, bahkan hingga sampai saat ini masih terus dilakukan. Namun, sayangnya masih banyak orang di luar sana belum sepenuhnya memahami tradisi dan upacara adat Jawa Timur tersebut.

Oleh sebab itu, buat kalian yang tinggal di Jawa Timur dan sekitarnya sangat penting untuk mengetahui tradisi dan upacara adat Jawa yang diwarisi dari nenek moyang kita dahulu. Maka itu, ada baiknya simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Nama Upacara Adat di Jawa Timur

1. Yadnya Kasada

Yadnya Kasada

Upacara adat Jawa timur pertama adalah Yadnya Kasada, upacara ini merupakan ritual adat yang digelar oleh orang-orang suku Tengger, Bromo. Upacara Yadnya Kasada biasanya dilakukan setiap tahun sekali pada saat datangnya bulan purnama atau bulan sepuluh di kalender Jawa.

2. Grebeg Suro

Grebeg Suro

Upacara grebeg suro adalah tradisi budaya tahunan masyarakat Ponorogo berbentuk pesta rakyat. Upacara adat Jawa Timur ini menampilkan berbagai kesenian dan tradisi meliputi festival reog nasional, larungan risalah, doa dan pawai lintas dan kirab pusaka.

3. Unan-Unan

Unan Unan

Tradisi unan-unan masih di sekitar Gunung Bromo, upacara unan-unan cukup populer di Jawa Timur. Unan-unan biasanya dilakukan di desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo. Upacara unan-unan merupakan kegiatan ritual untuk mengadakan penyucian bersih desa.

4. Seblang

Seblang

Upacara adat Jawa timur satu ini masih sering dilakukan hingga saat ini yaitu upacara seblang. Seblang adalah sebuah ritual diadakan oleh masyarakat suku Osing di desa Bakungan dan desa Olehsari, Kec. Glagah, Kab. Banyuwangi.

5. Kebo-Keboan

Kebo Keboan

Masih disekitar suku Osing, tradisi kebo-keboan adalah sebuah tradisi yang sangat erat kaitannya dengan bidang pertanian. Upacara tersebut dilakukan untuk meminta kesuburan tanah, panen melimpah terhindar dari malapetaka, baik tanaman atau menimpa manusia.

6. Larung Sebonyo

Larung Sebonyo

Upacara adat Jawa Timur yang tidak kalah menarik untuk disaksikan yaitu larung sebonyo. Upacara tersebut merupakan upacara adat sedekah laut yang diadakan secara turun-temurun dari nenek moyang masyarakat lokal nelayan pantai Prigi, Trenggalek.

7. Sandhur

Sandhur

Tradisi Sandhur atau lebih dikenal dhamong ghardam adalah upacara adat yang biasanya dilakukan oleh masyarakat di daerah Madura. Di mana upacara sandhur merupakan sebuah ritual berupa tarian untuk memohon hujan, menjamin sumur penuh berisi air walaupun di musim kemarau melanda, menghormati makam keramat, menjauhkan dari penyakit hingga mencegah musibah dan bencana.

8. Keduk Beji

Keduk Beji

Upacara keduk beji adalah sebuah tradisi Jawa Timur, biasanya diadakan setiap tahun sekali oleh masyarakat desa Tawun, Kec. Kasreman, Kab. Ngawi. Tradisi keduk beji memiliki tujuan untuk melestarikan adat budaya desa Tawun sejak zaman dulu.

9. Ruwatan

Ruwatan

Tradisi ruwatan adalah dari sekian banyak upacara adat Jawa Timur yang sampai saat ini masih dilakukan. Di mana yang dimaksud ruwatan adalah salam satu bentuk usaha yang bertujuan supaya kelas setelah menjalani ritual tersebut, seseorang akan memperoleh berkah berupa keselamatan, kesehatan, kedamaian, dan kebahagiaan. Ruwatan biasanya dilakukan dengan adanya pertunjukan pentas seni wayang.

10. Tahlilan Kematian

Tahlilan Kematian

Tahlilan merupakan tradisi masyarakat Jawa Timur yang saat ini masih dilakukan dalam acara tertentu salah satunya tahlilan kematian seseorang. Tahlilan biasanya dilakukan untuk mendoakan orang sudah meninggal dunia, dengan membaca doa-doa tertentu dan diselenggarakan oleh keluarga yang ditinggalkan. Tahlilan kematian biasanya dilakukan sebagai peringatan pada hari ke 1-7, ke 100, 1 tahun dan 3 tahun setelah hari kematian.

11. Ngurit

Ngurit

Tradisi ngurit adalah sebuah tradisi masyarakat Jawa Timur yang berprofesi sebagai petani. Upacara adat Jawa Timur satu ini memiliki tujuan untuk ucapan rasa syukur dan berdoa supaya benih padi yang ditanam oleh petani bisa tumbuh dengan subur.

12. Dam Bagong

Dam Bagong

Tradisi Dam Bagong merupakan upacara adat Dam Bagong. Upacara tersebut dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan. dan memperingati jasa pembuatan Dam Bagong atau makam Manak Sopal. Upacara Dam Bagong dilakukan di Kabupaten Trenggalen dan biasanya dilakukan dengan melempar kerbau yang baru disembelih ke Bendungan Dam Bagong.

Kemudian upacara dilanjutkan dengan ruwatan wayang kulit dan cerita udan mintoyo dan ziarah ke makam Menak Sopal. Di mana Tradisi tersebut dilakukan setiap memasuki bulan selo, tepatnya hari Jumat Kliwon.

13. Muludan

Muludan

Muludan adalah sebuah tradisi masyarakat Jawa Timur dan umumnya diadakan pada tanggal 12 bulan Maulid. Upacara muludan berbeda dengan upacara sekaten. karena dilakukan pada tanggal khusus di bulan maulid.

14. Ruwah Desa

Ruwah Desa

Upacara adat Jawa Timur satu selanjutnya adalah ruwah desa. Ruwah desa merupakan salah satu upacara yang dilaksanakan pada bulan ruwah sebelum masuk bulan ramadhan. Upacara ruwah desa diadakan untuk mendoakan para leluhur desa. Selain bertujuan mendoakan leluhur, upacara rumah desa juga memiliki tujuan untuk meminta keselamatan dan ketenteraman bagi penduduk desa.

15. Weton

Weton

Berikutnya weton atau lebih dikenal dengan tradisi wetonan adalah salah satu upacara adat Jawa Timur yang hingga kini masih banyak dilakukan. Karena dalam tradisi Jawa, wetonan menjadi salah satu sebutan untuk orang Jawa terhadap hari kelahirannya.

16. Nakokake

Nakokake

Tradisi dan adat Nakokake adalah sebuah prosesi di mana seorang laki-laki ingin melamar seorang wanita pujannya dengan cara menanyakan kepada orang tua. Upacara tersebut sama halnya dengan meminta restu kepada orang tua.

17. Peningsetan

Peningsetan

Upacara ini hampir sama dengan upacara nakokake, Peningsetanjuga menjadi salah satu upacara adat Jawa Timur yang hingga kini masih banyak dilakukan. Upacara Peningsetan dilakukan sebagai proses ramah tamah disertai dengan acara makan-makan bersama rombongan dari pihak lelaki maupun perempuan. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa Timur, upacara tersebut wajib dilakukan sebelum proses pernikahan digelar. Karena proses ini menjadi salah satu momen serius bagi kedua pihak calon mempelai.

18. Tingkeban

Tingkeban

Berikutnya, upacara tingkeban yaitu berhubungan dengan kehamilan atau lebih dikenal dengan mitoni. Upacara adat Jawa Timur ini mempunyai tujuan sebagai ungkapan rasa syukur atas usia anak di dalam kandungan perut berusia 7 bulan. Upacara tersebut dilakukan sebagai salah satu doa untuk meminta kelancaran saat proses melahirkan nanti.

19. Babaran

Babaran

Babaran adalah salah satu upacara adat Jawa Timur yang diadakan sebagai respon dari kelahiran bayi. Babaran ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa ibu dan anak diberi keselamatan selama proses melahirkan berlangsung.

20. Larung Ari-Ari

Larung Ari Ari

Larung ari-ari adalah salah satu tradisi melarung atau menghanyutkan ari-ari dari bayi baru lahir. Proses tersebut melarung atau membuang ari-ari ke laut bersama dengan bunga tujuh rupa, kain putih, kendi dan juga jarum. Saat ini, kebanyakan melakukan tradisi larung dengan memasukkan ari-ari ke dalam kendi dan juga dibungkus dengan kain putih, jarum, selanjutnya dimasukkan ke dalam tanah di depan rumah.

21. Tedhak Siten

Tedhak Siten

Tedhak Siten merupakan sebuah rangkaian prosesi adat tradisi hidup masyarakat Jawa. Tedhay yaitu artinya turun, dan siten yaitu tanah. Sehingga, Tedhak Siten adalah tradisi menginjakkan kaki ke tanah bagi seorang anak.

22. Kungkum Sinden

Kungkum Sinden

Upacara kungkum sinden bisanya dilakukan di daerah Jombang. Tradisi kungkum sinden dilakukan agar para sinden mempunyai suara merdu, awet muda dan juga sebagai penanda siap terjun ke dunia sinden profesional.

23. Upacara Lalar

Lalar

Upacara adat lalar biasanya diadakan oleh masyarakat desa Sungonlegowo, Kec. Bungah, Kab. Gresik. Upacara adat Jawa Timur satu ini dilakukan dengan melakukan kegiatan berkeliling kampung dan dipimpin oleh seseorang kiai pada saat pergantian hari sambil membaca puji-pujian serta sekali-kali mengumandangkan adzan dan iqomah saat sampai pada salah satu tempat yang dianggap sakral.

24. Komantan Korong

Komantan Korong

Upacara adat komantan korong adalah hampir sama dengan upacara mantenan (nikahan), kebanyakan upacara tersebut ada di masyarakat Jawa Timur. Namun, upacara komantan dilaksanakan pada saat sebelum kemanten ditemukan.

25. Pontan Anyar

Pontan Anyar

Upacara pontan anyar adalah upacara di daerah Sampang, Madura. Tradisi Pontan anyar bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, karena kedua mempelai telah melewati malam pertamanya dengan selamat.

26. Upacara Pojian

Upacara Pojian

Terakhir, upacara pojian berawal dari suatu keadaan yang dialami oleh sekelompok masyarakat yang sedang susah, terkena wabah penyakit, terkena musibah, musim kemarau panjang, dan panen gagal. Upacara adat pojian dilakukan dengan peserta memerankan berbagai macam karakter binatang yang sedang dilanda kesedihan, misalnya yaitu digambarkan binatang sedang kekurangan air, kemudian pemeran menirukan gerak-gerik dan suara binatang tersebut.

Kesenian Jawa Timur

Selain upacara adat Jawa Timur, ternyata Jawa Timur juga memiliki kesenian yang cukup beragam. Kesenian Jawa Timur yang sampai saat ini masih dilestarikan meliputi tari topeng bapang, tari ganongan, ludruk, reog, tari gendrung, dan lain sebagainya.

Seni tari tradisional Jawa timur umumnya bisa dil kelompokan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, gaya Osing, dan gaya Madura. Seni tari klasik terdiri dari gandrung, gambyong, srimpi, bondan, dan kelana.

Selain itu, Jawa Timur juga terdapat seni budaya serupa dengan barongsai. Kesenian ini berada di dua Kabupaten yaitu Bondowoso dan Jember. Di mana Singo Ulung adalah seni budaya khas Bondowoso, sedangkan Jember mempunyai Can-Macanan Kadduk.

Kesimpulan

Itulah pembahasan tentang upacara adat Jawa Timur yang sampai sekarang masih banyak diadakan. Semoga dengan mengetahui tradisi atau adat Jawa, kalian bisa terus melestarikan budaya, adat dan tradisi-tradisi Indonesia.

Tinggalkan komentar