Cara Wirid Honocoroko Dibalik, Arti, Khasiat dan Kegunaan

Kejawen.id – Aksara Jawa adalah sebuah jenis huruf-huruf yang sangat dikenal dari Jawa, dan terdiri dari 20 aksara utama serta pendukung tambahan pasangannya. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, meyakini jika membaca wirid Honocoroko dengan cara dibalik bisa menjadi mantra.

Namun, beberapa orang menyebutkan jika wirid Honocoroko dibaca dengan cara dibalik akan mengundang makhluk halus. Padahal dibalik itu semua, Honocoroko ini malah berguna untuk menolak santet, dapat membukakan pintu rezeki, hingga keselamatan seseorang.

Pada umumnya, arti Honocoroko dibalik hampir sama dengan makna dari Caraka walik. Selain itu, menurut Kitab Primbon Jawa juga menyebutkan bahwa membaca wirid Honocoroko dibalik itu memiliki arti untuk tolak bala.

Maka dari itu, sangat penting bagi kalian untuk memahami salah satu warisan dari leluhur dahulu. Nah, agar tidak salam paham kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai wirid Honocoroko dibalik mulai dari arti, cara hingga khasiat dan kegunaannya.

Arti Honocoroko Dibalik

Arti Honocoroko Dibalik

Seperti diketahui, huruf Honocoroko tentu sudah tidak asing khususnya bagi masyarakat Jawa. Terlebih di sekolah, sampai sekarang juga mendapatkan mata pelajaran bahasa Jawa. Jadi, tidak heran jika masyarakat Jawa pasti memahami dan mengerti huruf Jawa atau aksara Jawa tersebut.

Sebelum lanjut membahas cara wirid Honocoroko di balik, kami akan memberikan arti sebagaimana dimaksud Honocoroko ini. Menurut Kitab Primbon Jawa mengenal aksara Jawa, berikut adalah arti dan filosofi aksara Honocoroko Datasawala untuk kalian ketahui.

Ho-No-Co-Ro-Ko artinya yaitu ”utusan” atau utusan hidup berupa nafas untuk berkewajiban dalam menyatukan jiwa dengan jasa manusia. Hal tersebut menunjukan adanya pencipta (Tuhan), ciptaan (manusia), hingga tugas yang diberikan Tuhan kepada Manusia.

Selanjutnya, Da-Ta-Sa-Wa-La artinya adalah manusia setelah diciptakan sampai dengan ”data” atau saatnya dipanggil tidak boleh ”sawala” atau mengelak. Hal ini manusia harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak dari Tuhan.

Pa-Dha-Ja-Ya-Nya artinya menunjukkan menyatunya zat pemberi hidup (Ilahi) dengan yang diberi hidup (makhluk). Di mana filosofi tersebut yaitu setiap batin manusia pasti sesuai dengan apa yang diperbuatnya.

Terakhir, Ma-Ga-Ba-Tha-Nga yaitu menerima segala diperintahkan dan dilarang oleh Tuhan. Adapun maksud tersebut adalah manusia harus pasrah, sumarah, pada garis kodrat, walaupun manusia diberi hak untuk mewiradat berusaha untuk menanggulanginya.

jadi, huruf Jawa Jawa di atas sangat erat kaitannya dengan cerita Ajisaka yang merupakan asal-usul terciptanya Honocoroko. Bahkan pada masa kerajaan Islam, tepatnya di zaman Kesultanan Demak hingga Pajang, surat ditulis dengan menggunakan serta Suluk Wijil dan serat Ajisaka.

Selain itu, urutan pangram Honocoroko dibalik juga digunakan untuk memudahkan pengikatan 20 konsonan dalam sebuah bahasa. Di mana urutan tersebut terdiri dari 4 baris dan setiap barisnya terdiri dari 5 aksara hampir menyerupai puisi. Dengan arti lain, alam setiap baris mempunyai makna serta cerita berbeda sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas.

Cara Wirid honocoroko Dibalik

Cara Wirid honocoroko Dibalik

Seperti sudah disinggung di awal, aksara yang dikenal dengan nama Carakan atau Honocoroko itu diciptakan oleh seorang tokoh besar dan sangat dihormati bernama Ajisaka. Beliau datang ke tanah Jawa setelah mendapatkan petunjuk untuk membantu kehidupan masyarakat di sana.

Dengan demikian, Honocoroko dapat juga diartikan dengan hal mistis. Hanya dengan merapalkan wirid Honocoroko secara dibalik tentunya menggunakan teknik khusus. Tidak heran masyarakat Jawa dulu meyakini bahwa, wirid itu juga bisa menolak bala dan gangguan dari makhluk halus.

Selain itu, menurut para ahli spiritual dan ahli hikmah juga menyebutkan, bahwa Honocoroko dibalik itu kalau diteliti dengan keheningan maka tidak bisa memenuhi ujung timur hingga ujung barat jaga raya ini.

Nah, dengan salah satu cara serta guna dari Honocoroko dibalik ini bisa menjadi perantara Tuhan dalam mengeluarkan energi. Berikut ini contoh bunyi aksara Honocoroko di babalik.

Nga-Tha-Ba-Ga-Ma
Nya-Ya-Ja-Dha-Pa
La-Wa-Sa-Ta-Da
Ka-Ra-Ca-Na-Ha

Makanya, Honocoroko juga bisa disebut sebagai ilmu gaib atau sepuh pamungkas dari ilmu ajian Kulhu Sungsang. Mengapa disebut ajian Kulhu Sungsang? Hal tersebut karena dapat meraih tujuan seseorang melalui jalan atau proses kebalikannya.

Misalnya, seseorang tidak akan menemukan kebahagiaan (surga) tanpa melalui berkasnya hingga ke ujian hidup (neraka). Nah, dari situlah manusia bisa ingat untuk menerima dan waspada dengan neraka (ujian dunia) yang harus dijalani.

Kemudian, makna dari Honocoroko dibalik ini juga bisa digunakan untuk perjalanan sulit dalam menghadapi neraka dunia. Adapun cara wirid Honocoroko dibalik yang dianjurkan oleh para leluhur dulu adalah sebagai berikut.

  • Sucikan jiwa (pikiran dan hati), hal tersebut dapat cara meditasi, puasa, serta melakukan ibadah lainnya. Cara ini bisa dikerjakan minimal dalam kurun waktu tujuh hari.
  • Selanjutnya, keluar di halaman yang tidak ada atapnya lalu berdiri menghadap ke arah matahari terbit. Sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari sebelum matahari terbit.
  • Niat secara benar dan menanamkan keyakinan dalam hari, kemudian bacakan wirid Honocoroko secara dibalik sebanyak 41 kali.
  • Setelah itu, lakukan melawan arah jarum jam dengan cara beralih menghadap ke ketiga arah lainnya (satu persatu) dengan membaca Honocoroko dibalik sebanyak 41 kali.
  • Terakhir, menghadap ke arah matahari terbit seraya berdoa kepada Tuhan dengan mengharap hajat tersebut bisa dikabulkan. Sebelum mengutarakan hajat di dalam hari, ada baiknya mengheningkan cipta sejenak terlebih dahulu.

Maka cara itulah, wirid Honocoroko dibalik ini dapat mewakili spiritualitas orang Jawa yang terdalam, yakni kerinduannya pada Tuhan atau Sang Pencipta. Selain harapannya dalam meraih keseimbangan dan ketakutannya akan segala sesuatu yang bisa memecah belah keharmonisan.

Hal tersebut kalian bisa mencermati dari penjelasan tentang makna pada setiap hurufnya seperti berikut ini:

  • Ha = Hana hurip wening suci => adanya hidup adalah kehendak dari Yang Maha Suci.
  • Na = Nur candra, gaib candra, warsitaning candra => pengharapan manusia hanya selalu ke sinar-cahaya Ilahi.
  • Ca = Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi => arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal.
  • Ra = Rasa ingsun handulusih => rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani.
  • Ka = Karsaningsun hamemayu hayuning bhawono => hasrat (akal pikiran) diarahkan untuk kesejahteraan dunia (dengan menata keindahan dunia).
  • Da = Dumadining dzat kang tanpa winangenan => menerima asal zat hidup apa adanya.
  • Ta = Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa => mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dan berwibawa (dalam memandang hidup).
  • Sa = Sifat ingsun handulu sifatulloh => membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan.
  • Wa = Wujud hana tan kena kinira => ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas.
  • La = Lir handaya paseban jati => mengalirkan hidup semata pada tuntunan Ilahi.
  • Pa = Papan kang tanpa kiblat => hakekat-NYA yang ada disegala arah.
  • Dha = Dhuwur wekasane endek wiwitane => Untuk bisa diatas tentulah harus dimulai dari dasar.
  • Ja = Jumbuhing kawula lan Gusti => Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-NYA.
  • Ya = Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi => yakin atas semua titah/kodrat Ilahi.
  • Nya = Nyata tanpo mata, ngerti tanpo diuruki => memahami kodrat kehidupan.
  • Ma = Madep mantep manembah mring Ilahi => yakin/mantap dalam menyembah Sang Ilahi.
  • Ga = Guru sejati sing muruki => belajar pada guru nurani.
  • Ba = Bayu sejati kang andalani => menyelaraskan diri pada gerak alam.
  • Tha = Tukul saka niat => sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan.
  • Nga = Ngracut busananing manungso => melepaskan egoisme pribadi manusia.

Rahasia Wejangan Huruf Honocoroko

Namun, dibalik wejangan di atas ada juga disisi lainnya akan berarti sebagaimana berikut ini:

  • Ha = Hananira sejatine Wahananing Hyang (asalmu sesungguhnya karena kehendak Tuhan).
  • Na = Nadyan ora kasat-kasat pasti ana (walaupun tidak nampak tetapi ada).
  • Ca = Careming Hyang yekti tan ceta wineca (Tuhan Yang Kuasa tidak bisa ditebak/dinyatakan).
  • Ra = Rasakena rakete lan angganira (rasakan dalam tubuhmu).
  • Ka = Kawruhana ywa kongsi kurang weweka (ketahui sampai kurang waspada).
  • Da = Dadi sasar yen sira nora waspada (jadi salah kalau kurang waspada).
  • Ta = Tamatna prahaning Hyang sung sasmita (nyatakan Tuhan memberi petunjuk).
  • Sa = Sasmitane kang kongsi bisa karasa (petunjuk sampai bisa merasakan).
  • Wa = Waspadakna wewadi kang sira gawa (waspadalah rahasia yang kau bawa).
  • La = Lalekna yen sira tumekeng lalis/sekarat (lupakan sampai sekaratul maut (menjelang ajal/koma)).
  • Pa = Pati sasar tan wun manggya papa (mati yang salah menjadi susah).
  • Dha = Dhasar beda lan kang wus kalis ing goda (dasar berbeda bagi tidak tergoda (sudah kaweruh/makrifat)).
  • Ja = Jangkane mung jenak jenjeming jiwarja (tujuannya hanya tenteram jiwanya).
  • Ya = Yitnanana liyep luyuting pralaya – angracuta yen pinuju sekarat (At-tauhid atau khusyuk waktu sekaratul maut).
  • Nya = Nyata sonya nyenyet labeting kadonyan (ternyata sepi (hilang) sifat dunia).
  • Ma = Madyeng ngalam paruntunan (?) aywa samar (dalam alam barzah ternyata samar (goib)).
  • Ga = Gayuhane tanalijan (tan ana lijan) mung sarwa arga (tujuan itu tidak lain hanya satu).
  • Ba = Bali Murba Misesa ing njero-njaba (kembali pulang menguasai lahir batin).
  • Ta = Tukulane wida darja tebah nista (tumbuhnya benih menjauhkan aniaya).
  • Nga = Ngarah-arah ing reh mardi-mardiningrat (hati-hati menuju jalan keduniawian).

Dibalik semua huruf Honocoroko tersebut sesungguhnya menyimpan kode rahasia mengenai elemen alam yang ada di dalam diri manusia. Jika, kalian benar-benar memahami dan tahu bagaimana cara mengaktifkannya. Maka dibalik siapa pun itu berkesempatan untuk bisa membangkitkan kemampuan tersembunyi dalam dirinya.

Khasiat dan Kegunaan Wirid Honocoroko Dibalik

Setelah mengetahui dan memahami wirid Honocoroko dibalik, jika kalian mengamalkan wirid tersebut dengan cara benar serta bersungguh-sungguh. Maka nantinya akan mendapatkan khasiat yang tiada tara.

Di mana huruf Jawa selain memiliki arti di setiap hurufnya, ternyata juga memiliki daya energi untuk melumpuhkan kekuatan negatif. Membaca Honocoroko dibalik seperti ngo tho bo go mo, nyo yo jo dho po, lo wo so to do,ko ro co no ho.

wirid tersebut dibaca sebanyak 50 kali diyakini hampir sama dengan rajah pagar rumah. Di mana setelah membaca wirid tersebut, bayangkan kubah berwarna perak menaungi rumah kalian.

Setelah itu, rumah yang hendak dipagari maka secara otomatis semua energi negatif dalam rumah nantinya akan menghilang dengan sendirinya, dan energi positif dari membaca Honocoroko dibalik akan selalu melindungi pemilik rumah tersebut.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai wirid Honocoroko dibalik disertai arti, hingga khasiat dan kegunaannya. Oleh sebab itu, aksara Jawa memang dikenal sebagai salah satu huruf yang memiliki banyak makna tersendiri dalam kehidupan.

Jika kalian benar-benar mempercayai dan mengamalkan wirid Honocoroko dibalik secara benar, maka nanti akan mendapatkan khasiat tersebut. Demikian pembahasan dari Kejawen.id, semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi buat kalian.

Tinggalkan komentar