Kejawen.id – Bancakan atau selamatan weton menjadi salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat, khususnya di wilayah Jawa. Di mana dalam melakukan selamatan ini memerlukan sebuah doa yang biasa disebut doa weton kejawen.
Doa weton kejawen adalah sebuah doa yang sering dibacakan oleh masyarakat Jawa ketika melakukan bancakan/selamatan hari kelahiran berdasarkan hari pasarannya. Doa ini memiliki beberapa makna penting, seperti contohnya yaitu ungkapan rasa syukur kepada Allah.
Sayangnya sampai saat ini, masih banyak orang belum mengetahui secara menyeluruh terkait doa weton kejawen. Padahal dengan memahami doa weton, kalian dapat melestarikan budaya dan tradisi masyarakat Jawa yang sudah mulai dilupakan.
Ada beberapa hal mengenai doa weton yang perlu kalian ketahui, di antaranya seperti bacaan, arti, keutamaan, dan cara mengamalkannya. Jika kamu belum mengetahui hal-hal tersebut, tidak perlu khawatir lagi. Sebab artikel Kejawen.id akan menjelaskan dengan lengkap tentang doa weton kejawen.
Daftar Isi
Weton Itu Apa?
Istilah weton tentunya sudah tidak asing didengar oleh kalian, khususnya masyarakat Jawa. Tetapi kebanyakan orang hanya mengerti istilahnya saja, tanpa mengetahui apa arti dari weton yang sebenarnya.
Weton sendiri biasanya disebut sebagai hari kelahiran. Namun dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), weton merupakan hari kelahiran seseorang berdasarkan perhitungan pasarannya seperti Paing, Wage, Pon, Legi, dan Kliwon.
Dalam tradisi kejawen, sebenarnya weton tidak hanya berarti hari lahir saja, melainkan dapat dikatakan menjadi perhitungan ataupun penanggalan hari kelahiran seseorang yang dijadikan sebuah patokan pada ramalan atau peristiwa tertentu.
Selain itu, weton juga dipercaya berkaitan dengan watak atau karakter seseorang. Di mana masing-masing weton memiliki pengaruh dalam menentukan watak berdasarkan:
- Neptu (jumlah angka dari hari dan pasaran).
- Hastawara (dewa penjaga).
- Sadwara (bintang penjaga).
- Paarasan (tumbuhan penjaga).
- Saptawara (sumber penjaga).
- Rakam (binatang penjaga).
- Sangawara (binatang penjaga).
Keutamaan Doa Weton dalam Kejawen
Adapun beberapa hal penting dalam doa weton ini yang dapat kalian petik, di antaranya seperti melambangkan penghayatan dan penghormatan terhadap nilai-nilai tradisi, moral, agama, ataupun spiritual, serta mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas rahmat yang telah diberikan.
Selain itu, adanya doa weton bisa menjadi sebuah momen untuk melakukan intropeksi diri agar selalu ingat dalam menjalankan tugas sebagai manusia. Doa weton juga telah menjadi salah satu upaya guna melestarikan kebudayaan dan kesenian di Indonesia.
Bacaan Doa Weton Kejawen
Sampai saat ini, masih banyak orang belum mengetahui seperti apa bacaan doa weton. Padahal doa ini sangat dibutuhkan ketika akan melakukan selamatan atau bancakan weton. Berikut bacaan doa weton dalam tradisi orang jawa atau kejawen:
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ اِجْعَلْ هَذَا الْوَلَدِ (… menyebut nama anak…) بِبَرْكَةِ هَذِهِ الصَّدَقَةِ مِنْ عِيَالِ السَّلَامَةِ وَأَكْرِمْهُ بِطُوْلِ الْعُمْرِ فِى طَاعَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ مَعَ الصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا وَأَوْفِرْ حَظَّهُ مِنَ الْعِلْمِ النَّافِعِ وَالْعَمَلِ الصَّالِحِ وَالْأَخْلَاقِ الْمَحْمُوْدَةِ وَاحْفَظْهُ مِنْ شَرِّ الزَّمَانِ وَمِنْ شَرِّ أَهْلِ الزَّمَانِ وَلَا تَضُرُّهُ.
Allahummashalli ‘ala sayyidinaa Muhammad Wa ‘alaa ali sayyidinaa Muhammad. Allahumma Ij’al Hadzal Walada (… menyebut nama anak …) Bi barkati Hadzihis Shadaqati min ‘iyalis salaamati wa akrimhu bithuulil ‘umri fii thaa’atillahi warasuulihi ma’ashshihhati wal ‘aafiyati zaahiran wa baathinan. Wa aufirhu hadhdhahu minal’ilmin nnafi’i wal ‘amali ashalihi wal akhlaaqil mahmuudati. Wah fadzhu min syarriz zamaani wa min syarri ahliz zamaani walaa tadhurruhu.
Itulah bacaan doa weton yang bisa digunakan untuk peringatan hari kelahiran atau ulang tahun, baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Selain itu, terkadang doa weton juga digunakan ketika melakukan bancakan/selamatan bubur merah putih.
Di mana bancakan bubur merah putih sendiri bertujuan agar senantiasa mengingat proses kelahiran kalian, dengan melambangkan bubur merah sebagai ibu dan bubur putih sebagai bapak.
Arti Bacaan Doa Weton Kejawen
Doa weton kejawen sendiri memiliki arti yang perlu kalian ketahui, terlebih jika akan melakukan bancakan atau selamatan weton. Hal ini bertujuan agar kalian tidak hanya asal membaca, tetapi dapat mengetahui makna dari doa weton. Supaya lebih jelas, silakan simak arti bacaan doa weton kejawen di bawah ini.
“Ya Allah, dengan berkah sedekah ini semoga Engkau jadikan anak kami (menyebut nama anak) termasuk golongan dari keluarga agar selamat dunia akhirat. Engkau muliakan anak kami dengan memberikan panjang umur agar bisa taat dengan Allah dan Rasul-Nya serta memberikan sehat wal’afiyat lahir batin. Engkau berikan ilmu yang bermanfaat dan memberkahi. Engkau berikan akhlak yang terpuji, serta Engkau mau atau sudi menjaganya dari semua keburukan zaman dan kerusakan ahli zaman. Dan janganlah Engkau memberikan bahaya terhadap anak ini. Al-fatihah…”.
Dari arti di atas, kalian dapat melihat bahwa doa weton bertujuan meminta rahmat Allah dan perlindungan dari berbagai keburukan, sehingga tidak bertentangan dengan syariat ataupun ajaran Islam.
Cara Mengamalkan Doa Weton Kejawen
Mungkin beberapa dari kalian masih bingung dalam mengamalkan doa weton kejawen. Padahal kalian dapat mengamalkan doa weton untuk mengungkapkan rasa syukur serta meminta perlindungan dari berbagai jenis keburukan ketika memperingati hari kelahiran anak sendiri maupun orang lain.
Tak hanya itu, ada juga orang yang mengamalkan doa weton guna mengingat proses kelahiran diri sendiri yaitu pada saat menyatunya bapak dan ibu. Maka dari itu, bagi yang ingin mengamalkan doa weton kejawen ini tidak perlu bingung lagi, karena dapat melalui beberapa cara.
Kesimpulan
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai doa weton kejawen meliputi bacaan, keutamaan, amalan, serta artinya. Dengan adanya penjelasan di atas, semoga kalian dapat mengetahui lebih mendalam mengenai tradisi masyarakat jawa.