Wirid Sultan Hasanudin Banten, Kisah, Karomah dan Alamat

Kejawen.id – Sultan Hasanudin Banten adalah salah satu sosok pelopor sejarah syiar Islam di wilayah Banten. Seperti diketahui, Sultan Hasanudin Banten juga diyakini memiliki banyak karomah, ilmu dan wirid yang dapat diamalkan setiap harinya.

Sultan Hasanudin Banten memiliki istri bernama Syarifah Fatimah Az-Zahra dan beliau juga merupakan putra dari salah satu Walisongo yaitu Asy-Syeikh Maulana Sultan Syarif Hidayatullah. Selain dikenal sebagai sosok yang berwibawa, Sultan Hasanudin Banten juga sering membaca wirid sebagai upaya cara mendapatkan kesaktian serta ilmu selama menyebarkan Islam di Banten.

Oleh sebab itu, banyak orang saat ini mencari informasi terkait sebenarnya apa yang terkandung dalam wirid Sultan Hasanudin Banten. Maka, kita sebagai umat Islam wajib untuk mengetahui amalan atau wirid-wirid agar senantiasa mendapatkan karomah atau keberkahan selama menjalankan kehidupan sehari-hari.

Nah, jika kalian belum mengetahui wirid Sultan Hasanudin Banten jangan khawatir. Karena pada kesempatan ini kami akan membahas secara lengkap mulai dari kisah, karomah hingga alamat makam Sultan Hasanudin Banten.

Kisah Sultan Hasanudin

Sebagaimana diketahui, Sultan Hasanudin adalah pendiri Kesultanan Banten dan dinobatkan sebagai raja pada tahun 1525. Beliau bergelar Pangeran Sabakingkin atau Seda Kingkin bertakhta di Banten dalam kurun waktu 1525 hingga 1570 Masehi. Sultan Hasanudin merupakan putra dari salah satu Wali Songo yaitu Asy-Syeikh Maulana Sultan Syarif Hidayatullah Al-Husaini, Al-Cirboni Shahib Jabal Jati atau (Sunan Gunung Jati).

Sultan Hasanudin merupakan raja pertama termahsyur dengan lain Sultanul-Auliya Wal Arifin Asy-Syeikh Sultan Syarif Hasanudin Al-Bantani. Di mana kesultanan Banten merupakan salah satu kerajaan Islam yang pernah berdiri di Pasundan, Banten, Indonesia. Berawal sejak tahun 1526 ketika Kesultanan Cirebon dan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan, kemudian menjadikannya sebagai tempat kawasan perdagangan.

Dikutip dari sejarah Banten dalam “Banten dalam perjalanan Jurnalistik” yang ditulis oleh Lukman Hakim. Adapun awalnya berdiri kerajaan Banten di Banten Girang, kerajaan tersebut sebelum Sultan Hasanudin dinobatkan menjadi raja Banten yang pertama. Seperti diketahui, Sunan Gunung Jati bersama anaknya Sultan Hasanudin Kemudian memimpin pasukan Demak pada awal abad XVI menaklukkan kerajaan Banten.

Selama masa kepemimpinan dua tokok tersebut, kerajaan Banten menjadi makmur dengan menghasilkan lada yang menjadi sumber perdagangan di masa tersebut. Di mana pada awal masa kekuasaan Sultan Hasanudin, pusat pemerintahan Kesultanan Banten terletak di Banten Girang. Pada masa itu, transportasi utamanya dilakukan melalui sungai Cibanten sepanjang 13 Km dari Teluk Banten.

Wirid Sultan Hasanudin Banten

Nah, selanjutnya kami akan membahas tentang wirid Sultan Hasanudin. Di mana wirid merupakan serangkaian dzikir atau doa ilmu yang dilakukan secara teratur. Selain itu, wirid biasanya melibatkan rangkaian doa dan dzikir yang lebih panjang dan terstruktur, dilakukan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari atau seminggu.

Di mana wirid Sultan Hasanudin Banten juga agak berbeda dengan wirid-wirid lainnya. Sebenarnya bacaan wirid atau tawasul merupakan bacaan dihadiahkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang memiliki tujuan untuk mendoakan. Berikut bacaan wirid Sultan Hasanudin Banten secara lengkap.

Pertama di awali dengan membaca surat Al-fatihah
Istighfar 3 kali.
Syahadat 1 kali.
Sholawat 1 kali.

Bismillahirohmanirohim

Illa hadrotin nabiyyil musthofaa saiyyidina Muhammadain rosullillahi
shollallohu alaihi wa salama wa azwaajihi, wa aulidhii,
wa dzurriyatihi, wa ahli baitihi, wa ikhwanihii minal anbiyaai,
wal mursaliina alihumshsolaatu wa salaama wa aali kulli minhum
ajma’iina, wal malaaikatil muqorrbiina, Syaiulillahum Al-Fatihah…

(Dilanjutkan membaca Al-Fatihah, intinya pada saat ada bunyian Al-fatihah kalian wajib membaca Al-fatihah, begitu setersunya).

Wa ilaa hadroti khulafaa ir-rosyidiinal arba’ati, Abi bakri wa’umar
wa utsman wa’aliy wa jamii’ish shoaabati wal qoroobati wat taabi’iina
wal aimmatil arba’atil mujtahidiina rodhiyallohu anhum, Sayiulillahum Al-Fatihah…

Tsumma ilaa hadlroti mursaliana nabiyulloh Khidir alaihis salam, Syaiulillahu Al-Fatihah…
Wa ilaa hadlroti jamii’i auliyaa illahi ta’ala mim masyaa riqil ardhi
ilaa waghoribiha fii barriha wa bahrihaa khusuusoshon ilaa hadlroti
quthbil ghoutsi wa muhyis sunnati wad diini imaaminaa wa qudwatina wa
sayiidina sulthoni auliyaai’sy syeikh Abdul Qodir Jailaini wa Syeikh Abi Hasan Syadizilii
wa syeikh Abii Abdillah Muhammad Ibni Muhammad Ibni Yusuf
Sanusi qodda Sallohu rissohum wa nafa’ana wa azwaajina wa aulaadan wa
dzuriyatina wa jamii’i ahlil Islam bihim wa bibarokatihim wa
bikaromatihim amim yaa robbal alamiina, Syaiulillahum Al-Fatihah…

Wa ilaa hadlroti jamii’l ulamaai Illahi ta’a;a fil masyariqi wal maghirbi khushuson ilaa hadlroti:

Sunan Maulana Malin Ibrahim
Sunan Ampel (Raden Ahmad Rahmatulloh)
Sunan Drajat (Raden Syarifuddin Hasyim)
Sunan Bonang (Raden Machdum Ibrahim)
Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
Sunan Gunung Jati (Raden Syarif Maulana Hidayatulloh)
Sunan Giri (Raden Paku Syarif Muhammad Ainul Yaqin)
Sunan Kudus (Syaid Ja’far Shodiq)
Sunan Muria (Raden Umar Said)

Wa nafa’ana wa azwaajina wa aulaadana wa dzuriyatina wa jamii’i ahlil Islam
bihim wa bibarokatihim wa bikarohmatihim amiin yaa robbal alamiina Syaiulillahum Al-Fatihah…

Tsumma ila hadlroti:

Syeikh Maulana Hasanudin (Sultan Banten)
Syeikh Maulana Yusuf (Banten)
Syeikh Muhammad Asnawi (Caringin Labuan)
Kyai Haji Kholil (Bangkalan, Madura)

Karomah Sultan Hasanudin

Nah,setelah mengetahui wirid Sultan Hasanudin Banten, selanjutnya kami akan membahas mengenai karomah Sultan Hasanudin. Adapun karomah tersebut salah satunya yang diyakini bisa membelah arus banjir. Perlu diketahui, tempat ziarah Sultan Hasanudin Banten terletak di Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Serang.

Di mana pada waktu itu di lokasi makam Sultan Hasanudin Banten diterjang banjir dahsyat setinggi kurang lebih 2 meter. Sehingga semua kawasan religi di Banten lama tersebut dikelilingi banjir hingga di luar makam Sultan Hasanudin Banten. Namun, dari kejadian banjir tersebut hanya makam Sultan Hasanudin Banten yang todak terkena atau kemasukan air banjir ini.

Pasalnya, ketika air hendak masuk ke dalam makan Sultan Hasanudin Banten seketika arus air banjir tersebut membelah dan terhenti. Tidak masuk akal, akibatnya banjir hanya menggenangi di area luar makam saja. Maka tak heran jika sampai saat ini makam Sultan Hasanudin Banten banyak dikunjungi banyak peziarah dari Jawa maupun luar Jawa.

Alamat Makam Sultan Hasanudin Banten

Seperti sudah disinggung di awal, Banten juga dikenal sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Nusantara. Maka tak heran hingga kini provinsi Banten kaya akan sejarah Islam serta menjadi destinasi untuk wisata religi, salah satunya yaitu komplek Masjid Agung Banten.

Selain itu, salah satu daya tarik utama dari destinasi tersebut adalah makam Sultan Hasanudin Banten. Di mana tempat dimakamkannya tokoh besar penyebar agama Islam di Banten. Sultan Hasanudin Banten memang dikenal sebagai sosok yang berjasa dalam penyebaran ajaran agama Islam di wilayah Banten.

Tidak heran sampai sekarang makam Sultan Hasanudin Banten setiap harinya dipenuhi oleh pengunjung yang datang untuk berziarah dan berdoa atau wirid terutama di bulan Muharram. Nah, jika di antara kalian ingin berkunjung atau melakukan ziarah ke makam Sultan Hasanudin Banten bisa simak alamat melalui Google Maps di bawah ini:

Kesimpulan

Itulah ulasan tentang wirid Sultan Hasanudin Banten disertai dengan kisah hingga karomah beliu. Sultan Hasanudin adalah salah satu pendiri Kesultanan Banten dan berkuasa lebih dari 20 tahun dan merupakan anak dari Sunan Gunung Jati. Semoga artikel ini di atas bisa menjadi referensi dan menambah wawasan tentang wali-wali Allah.

Tinggalkan komentar