Kitab Jawa Kuno dan Artinya, Contoh, Isi, Nama Asli

Kejawen.id – Indonesia merupakan bangsa yang besar kaya dan hebat pada zaman dulu. Ada beberapa peninggalan bersejarah menjadi bukti tentang kebesaran sebuah negara pada saat itu, salah satunya yaitu ditemukannya beberapa karya sastra atau kitab Jawa kuno yang menjadi barang berharga.

Dengan mengetahui isi tentang kitab Jawa kuno dan artinya membuat kita terpengaruh akan peninggalan sejarah yang banyak di Indonesia. Perlu diketahui juga, bahwa negara Indonesia pernah menjadi negara yang sangat besar dan mempunyai budaya-budaya dari leluhur zaman dahulu.

Akan tetapi masih banyak orang belum mengetahui secara menyeluruh tentang kitab Jawa kuno dan artinya. Padahal dengan mengetahui kitab tersebut, kalian dapat melestarikan budaya dari leluhur terdahulu yang sudah mulai dilupakan.

Oleh karena itu, buat kalian yang belum mengetahui tentang kitab Jawa kuno dan artinya jangan khawatir. Pada kesempatan ini kami akan membahas mulai dari pengertian, nama asli kitab, dan contoh kitab jawa kuno beserta artinya.

Pengertian Kitab Jawa Kuno

Kitab Jawa Kuno atau dikenal dengan sastra adalah teks yang ditulis dalam bahasa Jawa pada periode kurang lebih semenjak abad ke-9 hingga abad ke-14 masehi. Kitab tersebut ditulis baik dalam bentuk prosa (gancaran) ataupun puisi (kakawin).

Kitab tersebut mencakup genre seperti wiracarita, undang-undang hukum, kronik (babad), dan keagamaan. Manuskrip merupakan teks Jawa kuno yang jumlahnya sampai ribuan, sementara prasasti ada puluhan dan bahkan ratusan jumlahnya.

Kitab-kitab Jawa kuno penting yang ditulis pada periode ini seperti Candrakrana, Kakawin Ramayana dan terjemahan Mahabharata dalam bahasa Jawa kuno. Kitab tersebut sebagian besar terlestarikan di Bali dan ditulis pada naskah-naskah manuskrip lontar.

Jenis & Nama Asli Kitab Jawa Kuno

Banyak teks dalam bahasa Jawa kuno yang terlestarikan sejak abad ke-9 sampai abad ke-14. Akan tetapi tidak semua teks tersebut merupakan teks kesusastraan. Seperti diketahui hingga kini sudah terwariskan sekitar 20 teks prosa dan 25 teks puisi. Berikut Jenis dan Nama asli kitab Jawa kuno.

Daftar kitab Jawa Kuno dalam bentuk prosa

  • Candrakarana
  • Sang Hyang Kamahayanikan
  • Brahmandapurna
  • Uttarakanda
  • Agastyaparwa
  • Adiparwa
  • Sabhaparwa
  • Wirataparwa 996
  • Udyyogaparwa
  • Bhismaparwa
  • Asramaawasanaparwa
  • Mosolaprwa
  • Prasthanikaparwa
  • Swargharohanaparwa
  • kunjarakarna

Daftar kitab Jawa kuno dalam bentuk puisi (kakawin)

  • Kakawin Tertua Jawa, 856
  • Kakawin Ramayana ~ 870
  • Kakawin Arjunawiwaha, mpu Kanwa, ~ 1030
  • Kakawin Kresnayana
  • Kakawin Sumanasantaka
  • Kakawin Smaradahana
  • Kakawin Bhomakawya
  • Kakawin Bharatayuddha Mpu Sedah dan Mpu Panuluh 1157
  • Kakawin Hariwangsa
  • Kakawin Gatotkacasraya
  • Kakawin WrettasaƱcaya
  • Kakawin Wrettayana
  • Kakawin Brahmandapurana
  • Kakawin Kunjarakarna mpu Dusun
  • Kakawin Nagarakretagama mpu Prapanca 1365
  • Kakawin Arjunawijaya mpu Tantular
  • Kakawin Sutasoma mpu Tantular
  • Kakawin Siwaratrikalpa Kakawin Lubdhaka
  • Kakawin Parthayajna
  • Kakawin Nitisastra
  • Kakawin Nirarthaprakreta
  • Kakawin Dharmasunya
  • Kakawin Harisraya
  • Kakawin Banawa Sekar Tanakung

Nama Asli Kitab Jawa Kuno dan Artinya

Kitab Jawa kuno pada masa kerajaan adalah bagian dari peninggalan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peninggalan sejarah berupa kitab menyajikan banyak filosofi dan sejarah pada zaman dahulu.

Seperti diketahui, pada masa kerajaan di Nusantara terdapat banyak kitab peninggalan dari kerajaan-kerajaan. Berikut ini ada beberapa kitab pada masa kerajaan-kerajaan dimasa lampau.

1. Kitab Negarakertagama

Kitab Negarakertagama yaitu salah satu kitab yang ditulis oleh mpu Prapanca. Kitab tersebut menjadi sumber sejarah valid dan terpercaya, karena ditulis pada masa Kerajaan Majapahit di bawah pemerintah Sri Rajasanagara (Hayam Wuruk) di tahun saka 1287 atau 136 Masehi. Kalau di artikan, Negarakertagama yaitu negara dengan tradisi (agama) yang suci.

Kitab Negarakertagama menceritakan tentang kejayaan Kerajaan Majapahit, silsilah raja Majapahit, candi makam raja, keadaan kota raja, upacara sradha, wilayah kerajaan Majapahit, ataupun negara-negara di bawahan Majapahit.

2. Kitab Sutasoma

Sutasoma adalah sebuah kakawin atau syair Jawa kuno yang digubah oleh Mpu Tantular pada Kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk. Kitab Sutasoma menceritakan tentang perjalanan panjang seorang pangeran dari negeri Hastinapura bernama Sutasoma untuk menemukan makna hidup sesungguhnya.

Kitab Sutasoma berisi banyak pelajaran-pelajaran berharga di dalamnya salah satunya tentang mengajarkan toleransi beragama di era modern yang saat ini sudah mulai di tinggalkan.

3. La Galigo

La Galigo yaitu karya sastra terpanjang yang ada di dunia saat ini, kitab La Galigo memuat sekitar 6.000 halaman. 3.000 baris teks dan 12.000 manuskrip folio. Panjang naskah kitab La Galigo sangat dikagumi dunia.

Kitab La Galigo berisi tentang penciptaan manusia dan mitos hebat yang masih diwarisi secara turun-temurun hingga sekarang. Pada zaman dulu kitab La Galigo dipercaya sudah ada sebelum epik Mahabharata ditulis di India. Sebagian besar manuskrip kitab La Galigo telah berhasil diselamatkan dan tersimpan rapi di Museum Leiden Belanda.

4. Kitab Arjuna Wiwaha

Kitab Arjuna Wiwaha adalah salah satu karya sastra kuno yang disusun pada abad ke-11 masehi. Ada seorang bernama Kanwa menulis kitab Arjuna Wiwaha pada masa pemerintahan Prabu Airlangga yang menguasai Jawa Timur sekitar tahun 1019 dan 1042.

kitab tersebut menjadi bukti majunya peradaban manusia zaman dahulu ternyata sudah mengenal baca tulis meski terbatas di kalangan tertentu saja. Kitab Arjuna Wiwaha berisi tentang perjuangan Arjuna, sebuah toko pewayangan yang dikenal sangat hebat.

5. Serat Centhini

Serat Centhini atau dikenal dengan kitab Suluk Tambangraras yaitu karya sastra terbesar dalam kasusastran Jawa baru yang membahas tradisi, ilmu pengetahuan, dan banyak hal pada saat itu dikhawatirkan akan punah. Kemudian Raja Pakubuwana V mempunyai ide untuk menghimpun semua budaya dan tradisi Jawa tersebut menjadi sebuah serat yang berisi tetembangan atau lagu.

Kitab Centhini dikerjakan pada pertengahan abad ke-18 sampai awal abad oleh Raja Pakubuwana ke V dengan dibantu tiga orang pujangga istana, kemudian merangkum hal tadi agar tetap terjaga kelestariannya. Saat ini, Serat Centhini telah dibuat versi modern dalam dan dalam bentuk novel trilogi sehingga bisa mudah dipahami.

Contoh Isi Kitab Jawa Kuno

Buat kalian yang penasaran dengan isi kitab Jawa kuno, berikut beberapa kumpulan nasihat dan saripati mengenai kitab-kitab Jawa kuno. Semoga dapat memberikan manfaat dan bisa merenungi makna-makna yang terkandung di dalamnya.

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai kitab-kitab Jawa kuno yang sampai saat ini terus di gali bagi banyak orang di Indonesia. Semoga dengan membaca artikel di atas bisa menjadi referensi buat kalian dan dapat mempertahankan dan menjaga kebudayaan Indonesia dari turun-temurun hingga sekarang.

Tinggalkan komentar